Ni Ketut Putri Minangsari, Penari Tradisional Bali yang Tertarik Isu Feminisme

Aulia Firafiroh - Jumat, 29 April 2022
Ni Ketut Putri Minangsari, penari tradisional Bali
Ni Ketut Putri Minangsari, penari tradisional Bali Parapuan

"Dulu disuruh menari karena diharuskan tetap dekat dengan akar. Kalau sekarang karena sudah terbiasa dengan menari sampai aku tidak mengalami kesulitan yang biasanya orang-orang alami saat pertama kali belajar menari," ujar Putri.

Ni Ketut Putri Minangsari, profesi penari
Ni Ketut Putri Minangsari, profesi penari Parapuan

Dampak pandemi Covid 19 terhadap karier penari

Sebagai seorang penari, Putri mengaku sangat terdampak akibat kondisi pandemi Covid 19.

"Kondisi pandemi memang sangat berdampak pada pekerjaan seorang penari. Akhirnya banyak penari yang juga terpaksa banting setir",

"Waktu tahun 2020 lalu, saya sama teman-teman sempat menggalang dana dan dibantu UI. Kami sangat sedih sekali banyak penari yang mengandalkan dana dari peye (panggilan). Akhirnya banyak penari yang menjual motor hingga handphone,"

"Kondisi saya sendiri pada saat itu masih beruntung, karena saya menari dan juga mengajar,"

"Waktu itu selama 1-2 bulan, saya dan pihak studio sempat kebingungan bagaimana mengajar menari. Akhirnya ada jalan keluar zoom. Jadi, dari situ saya mencoba membiasakan diri untuk mengajar memakai zoom,"

"Murid-murid juga mau. Mereka merasa kalau tidak menari itu anxious dan depresi, meski impact menari hanya 50 persen, karena mereka hanya meniru. Jadi, saya tidak bisa membetulkan."

Baca juga: 4 Pahlawan Perempuan dan Kisah Perjuangannya, Salah Satunya Kartini

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh