Ni Ketut Putri Minangsari, Penari Tradisional Bali yang Tertarik Isu Feminisme

Aulia Firafiroh - Jumat, 29 April 2022
Ni Ketut Putri Minangsari, penari tradisional Bali
Ni Ketut Putri Minangsari, penari tradisional Bali Parapuan

Selain menjadi seorang penari, Putri ternyata juga seorang penulis.

Ia juga diketahui menelurkan banyak karya tulisan dalam bentuk puisi hingga dirinya membuat komunitas puisi.

"Tahun 2015, saya dan beberapa teman yang antusias dalam hal puisi, kemudian membuat sebuah komunitas puisi "Spoken Words". Jadi Spoken Words adalah jenis puisi yang dibuat atau ditulis untuk perform atau dibaca secara live. Bukan seperti novel atau karya tulis artikel," papar perempuan paruh baya tersebut.

"Konsep Spoken Words lebih ritmis, berima, dan ditulis untuk didengar daripada seperti buku antalogi puisi," tambahnya.

Kini komunitas puisi yang didirikan oleh Putri, sudah berdiri selama tujuh tahun meski sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Meski menjalani berbagai profesi, saat ditanya oleh orang, Putri selalu menjawab jika dirinya berprofesi sebagai penari.

"Saat ditanya orang, kamu itu apa, saya selalu bilangnya penari dulu. Saya penari yang hobi menulis mungkin haha. Jadi persona saya lebih ke seniman tari," cerita Putri sambil tertawa.

"Saya tidak hanya menari, tapi saya juga melestarikan budaya menari dan membuat koreografi," tambahnya.

Saat ditanya mengenai kendala menari, Putri mengaku tidak mengalaminya karena sejak kecil sudah dilatih untuk menari.

Baca juga: Cerita Florencia Eka Hadapi Titik Terendah dalam Perjalanan Karier hingga Temukan Titik Baliknya

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh