Cerita Florencia Eka Hadapi Titik Terendah dalam Perjalanan Karier hingga Temukan Titik Baliknya

Ardela Nabila - Kamis, 28 April 2022
Florencia Eka.
Florencia Eka. Dok. Ardela Nabila/Parapuan

Parapuan.co - Setiap orang tentunya pernah mengalami titik terendah di berbagai aspek dalam hidupnya, tak terkecuali dalam hal karier.

Namun, bagaimana kamu menyikapinya dan memilih untuk bangkit dari titik tersebutlah yang pada akhirnya dapat memberikan perubahan besar pada hidupmu.

Setidaknya itulah yang pernah dialami oleh Florencia Eka, seorang Country Manager di The Trade Desk Indonesia, sebuah perusahaan penyedia layanan periklanan digital dengan spesialisasi pemasaran terprogram untuk personalisasi konten digital.

Jika dilihat di akun LinkedIn miliknya, sekilas perjalanan karier perempuan yang akrab disapa Flo itu mungkin terlihat mulus tanpa hambatan.

Siapa sangka, ternyata di balik itu semua, ia pernah merasa berada di titik terendah karena kariernya yang dirasa tidak berkembang.

Namun, alih-alih membiarkan dirinya stuck di posisi yang sama, ia justru menemukan titik balik yang ia sebut sebagai penemuan diri sendiri.

Ketika ditemui di kantornya yang berada di kawasan Jakarta Selatan pada Kamis (21/4/2022) lalu, Florencia Eka menceritakan perjuangannya hingga pada akhirnya dipercaya untuk memimpin The Trade Desk Indonesia.

“Sebenarnya enggak mulus, dulu itu susah banget. Cuma memang semua journey itu proses, jadi aku bersyukur aku harus melewati semua itu. Aku melihatnya sebagai self-journey atau penemuan diri sendiri,” kenangnya.

Sebelum bergabung dengan The Trade Desk pada 2016 silam, Flo sudah terlebih dulu berkarier di berbagai perusahaan ternama, seperti Mindshare, ComScore, dan Visa.

Baca Juga: Dulu Bercita-Cita Sebagai Diplomat, Kini Debora Malah Jadi Regional Product Manager Fintech

Berkat pengalaman, kegigihan, dan ketekunannya, perempuan lulusan Drake University itu akhirnya diangkat ke posisi Country Manager pada 2020.

Sebelum bergabung dengan perusahaan saat ini, kurangnya apresiasi di tempat kerja yang lalu justru membuat Flo menyadari kemampuannya yang membawanya ke titik saat ini.

“Jadi saat itu aku merasa di mana aku paling rendah. Namun titik terangnya, di mana aku bangkit, aku mikirnya 'aku bisa kok', aku sampai di suatu titik di mana aku menyadari bahwa aku bisa melakukan ini,” ujar Florencia Eka.

That was the turning point for me. You have to realise your own ability dulu, baru orang lain bisa lihat. Jadi, I decided to take action, bahwa aku capable,” sambungnya.

Melalui pengalamannya tersebut, ia percaya memiliki ‘meteran’ sendiri dalam berkarier merupakan hal penting yang bisa membantunya untuk terus berprogres.

“Penting untuk memiliki ‘meteran’ sendiri, karena tanpa itu kita akan susah banget untuk berubah.”

Arti kepemimpinan bagi Florencia Eka

Baginya, pemimpin yang baik ialah seseorang yang mau untuk bersedia melakukan pekerjaannya bersama-sama dengan timnya dan membuat setiap anggota dalam tim menyadari bahwa mereka memiliki seseorang yang bisa berdiri di belakangnya.

Flo mengatakan, “Aku percaya kita bisa dapat trust and respect if they know you have their back. Jadi dulu aku ikut pitching, ketemu klien, that's how I build their trust.”

Baca Juga: Gapai Mimpi, 3 Perempuan Ini Berhasil Jadi Engineer di Perusahaan Teknologi

Sebagai seorang pemimpin, Flo juga percaya bahwa dirinya tak harus selalu tampil sebagai sosok yang sempurna.

Menurutnya, menceritakan kegagalan dan kesalahan yang pernah dilakukannya kepada anggota timnya merupakan hal yang wajar.

Tak perlu takut akan kehilangan kehormatan sebagai pemimpin, Flo justru percaya hal inilah yang membuatnya lebih dihargai oleh anggota timnya.

“Biasanya sebagai leader kita harus selalu tampil sempurna dan tidak melakukan kesalahan, tapi aku lebih merasa if you can be more humane, I think your team will appreciate you more. And that's how you can build relationships with your team members,” ucapnya tegas.

Bagi Flo, yang terpenting adalah bagaimana ia bisa selalu berusaha melakukan yang terbaik dan memberikan kenyamanan pada seluruh anggota timnya.

I'm okay to have people see me as a human yang membuat kesalahan, tetapi selalu berusaha melakukan yang terbaik. You don't necessarily have this image yang sempurna untuk bisa dihargai oleh orang,” katanya lagi.

People respect you because of many things, you do your best, you help the team, you are willing to do the things with them, you have their backs. Once in a while making a mistake is okay,” ujar perempuan yang pernah dinobatkan sebagai Woman to Watch 2020 oleh Campaign Asia itu.

Tak lepas dari perasaan insecure

Baca Juga: Tak Mudah, Begini Perjuangan Erika Retnowati hingga Terpilih Jadi Kepala BPH Migas

Kendati sudah berhasil bangkit dari titik terendah dalam perjalanan kariernya, Florencia Eka mengaku masih sering dihadapi oleh perasaan insecure.

Akan tetapi ia memiliki cara unik dalam mengatasi perasaan tersebut, yakni dengan mengubah pola pikirnya.

“Menurut aku deal with insecurity is part of the job, karena kalau enggak aku di comfort zone doang and I will never grow. Dulu aku paling enggak mau public speaking, sekarang aku justru harus selalu public speaking,” terang Flo.

Flo percaya, rasa ketidakpercayaan diri yang masih suka muncul tersebut merupakan salah satu bagian dari proses belajar yang tengah dijalaninya.

Even ke tim aku sering berpikir, 'aku berwibawa enggak, sih? What can I say to motivate them?'. Cuma, again, it's my challenge,” kata perempuan yang bermimpi untuk menjadi role model itu sambil tertawa.

Walaupun mengaku masih terus belajar untuk menjadi pemimpin perempuan yang baik, Florencia Eka mengimbau kepada para perempuan di Indonesia yang tengah menghadapi titik terendah dalam kariernya untuk bangkit dan mencoba hal baru.

“Coba dulu saja, because you will never know until you try it. If you want it, there are ways, so you do your best. Dan kalau masih mentok juga, then try another avenue. Yang penting coba dulu.” (*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda