4 Pahlawan Perempuan dan Kisah Perjuangannya, Salah Satunya Kartini

Anna Maria Anggita - Selasa, 26 April 2022
profil empat pahlawan perempuan
profil empat pahlawan perempuan Kompas.com

Parapuan.co - Berbicara mengenai pahlawan perempuan Indonesia, mungkin sebagian besar orang hanya mengetahui R.A. Kartini saja.

Hal ini dikarenakan R.A. Kartini menjadi tokoh pahlawan perempuan yang paling dikenal di Indonesia, dan hari lahirnya selalu diperingati pada 21 April.

Perlu diketahui jika pahlawan perempuan di Indonesia yang berjasa besar tak hanya R.A. Kartini saja.

Berdasarkan siaran pers yang PARAPUAN teriman dari Shopee, berikut ini empat profil pahlawan nasional perempuan Indonesia beserta kisah perjuangannya, siapa saja?

 1. Raden Ajeng Kartini (R.A. Kartini)

R.A. Kartini lahir di Jepara pada 21 April 1879 dan keluarganya termasuk sebagai keturunan bangsawan.

Statusnya ini pun membuat R.A. Kartini memiliki kesempatan untuk belajar di sekolah elite, ELS (sekolah dasar Eropa) sehingga berkesempatan mengenal teman-teman keturunan Eropa.

Wawasannya semakin terbuka, karena saat ia terpaksa berhenti sekolah, R.A. Kartini pun banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, serta menulis surat kepada sahabatnya di Eropa.

Hal itu pun memacu semangat dirinya untuk memajukan kaum perempuan pribumi pada masa itu, yang masih berada pada status sosial rendah.

Baca Juga: Dulu Bercita-Cita Sebagai Diplomat, Kini Debora Malah Jadi Regional Product Manager Fintech

R.A. Kartini memperjuangkan emansipasi agar perempuan pribumi bisa memiliki status sosial dan hak setara dengan laki-laki.

Perjuangannya tak mudah dan dipenuhi jalan panjang berliku, namun tekad dan semangat R.A. Kartini berhasil memberikan dampak nyata, hingga dirinya dinobatkan sebagai pahlawan kemerdekaan nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 1964 yang dikeluarkan pada 2 Mei 1964.

2. Nyi Ageng Serang

Perang Diponegoro merupakan salah satu peristiwa bersejarah dalam kemerdekaan bangsa Indonesia.

Salah satu tokoh penting dalam Perang Diponegoro adalah sosok pahlawan perempuan yang lincah, cerdas dan memiliki tekad kuat, yakni Nyi Ageng Serang.

Ia dikenal ahli dalam menyusun taktik dan strategi perang.

Kemampuannya tersebut pun membuat Pangeran Diponegoro memilihnya sebagai penasihat perang.

Nyi Ageng Serang merupakan seorang perempuan dengan nasionalisme tinggi, hingga menjadi pejuang yang berpartisipasi dalam perang melawan penjajah.

Baca Juga: Profil Ziva Magnolya yang Menjadi Trending Usai Rilis Lagu Peri Cintaku

Cita-citanya mulia menggetarkan semangat, "Biarkan aku mati dengan sukarela untuk kepentingan bangsaku seribu tahun nanti."

Atas perjuangannya, pada tanggal 13 Desember 1974, ia dinobatkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan ketetapan SK 084/TK/1974.

3. Maria Walanda Maramis

Tak dipungkiri bahwa mendengar nama Maria Walanda Maramis ini cukup asing.

Walau begitu, sosok pahlawan perempuan ini bisa dibilang sebagai Kartini dari Minahasa.

Sebab, Maria Walanda Maramis merupakan tokoh perempuan asal Minahasa yang juga memperjuangkan hak perempuan di bidang politik dan pendidikan.

Pada Juli 1917, ia mendirikan sebuah organisasi bernama Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya (PIKAT).

Organisasi ini bertujuan untuk memberikan pendidikan bagi kaum perempuan agar mereka dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga, lewat pendidikan membaca dan menulis, hingga seputar kehidupan rumah tangga seperti memasak, merawat bayi, menjahit dan lain sebagainya.

Untuk mengenang jasanya, ia dinobatkan sebagai pahlawan nasional dengan SK 012/TK/1969 pada 20 Mei 1969.

Baca Juga: Resmi Menikah dengan Anak Bos SCTV, Inilah Profil Jessica Tanoesoedibjo

4. Martha Christina Tiahahu

Martha Christina Tiahahu merupakan sosok pahlawan perempuan asli Indonesia yang berasal dari Pulau Nusalaut, dan berperan penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Ia menjadi salah satu pejuang perempuan yang terlibat dalam pertempuran sejak usia muda.

Sebagai pahlawan perempuan, tentunya keberanian Martha Christina Tiahahu tentulah patut dijadikan teladan.

Semangatnya untuk berjuang membela bangsa sangat tinggi walaupun nyawanya menjadi taruhan.

Tekad tersebut pun mengantarkan dirinya untuk terlibat dalam pertempuran di Saparua, yang menjadi awal perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda, hingga ikut serta dalam perang Pattimura.

Namanya kini dikenal sebagai pahlawan perempuan yang melegenda melalui SK Presiden RI No. 012/TK/Th 1969.

Wah keempat profil pahlawan perempuan di atas sungguh luar biasa ya.

Oleh sebab itu para generasi muda harus mengetahui pahlawan nasional ini, sebab jasa dan perjuangan mereka wajib diingat dan diapresiasi sepanjang masa. (*)

Sumber: Rilis
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati