Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Bos dan Pemimpin Menurut Kiki Rizki dari KADIN Indonesia

Aghnia Hilya Nizarisda - Kamis, 24 Maret 2022
Bos dan pemimpin memiliki perbedaan meski sama-sama mengepalai suatu tim.
Bos dan pemimpin memiliki perbedaan meski sama-sama mengepalai suatu tim. whyframestudio/iStockphoto

Parapuan.co - Bukan sekali dua kali seorang Kiki Rizki mendapat kepercayaan sebagai pemimpin perempuan. Namun, itu semua bukan karena dia adalah perempuan.

Saat berbincang dengan PARAPUAN, Kiki percaya kompetensi dan kemampuan serta pengalaman kerjalah yang membuatnya dipilih sebagai pemimpin.

"Harapanku, ketika kita memilih siapapun ke dalam tim kita, aku selalu mengharapkan pilihan itu diberikan karena kapasitas," terang Kiki.

Pasalnya, sosok Kiki Rizki kali ini dipercaya sebagai Direktur Program dan Digitalisasi Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.

Menjadi salah satu bagian dari KADIN Indonesia sejak September 2021 lalu, Kiki langsung terlibat dalam B20, grup yang mewakili komunitas bisnis di negara G20.

Bisa begitu karena KADIN Indonesia telah resmi memangku Presidensi Business 20 (B20) untuk periode tahun 2022 yang sudah dimulai pada Januari lalu.

Sedangkan sebelumnya, Kiki sudah menjajal berbagai perusahaan dengan posisi sebagai pemimpin hingga beberapa kali sebagai Co-Founder dan Founder.

Salah satunya ialah sosok Kiki Rizki pernah menjadi Country Head of Marketing Grab dan Indonesia Country Manager & Head of Global PR Migme.

"Pengalaman adalah guru terbaik. Pasti apa yang aku pelajari dan aku alami sebelumnya, misal di Grab, Migme atau lainnya, pasti akan membantu aku untuk melanjutkan ke depan." ujarnya.

Baca Juga: 5 Tips Bagi Wanita Karier agar Bisa Menjadi Pemimpin yang Tegas

Kiki tak hanya belajar dari bisnis ataupun pengalaman kerja, tetapi ibu tiga anak ini percaya semua hal yang terjadi di hidupnyalah yang membentuk dirinya saat ini.

"Apa yang terjadi secara personal juga bsia kita tuangkan untuk kinerja kita secara profesional," terang pendiri aplikasi KamiPetz ini.

Meski memiliki posisi sebagai pemimpin, Kiki pun berperan sebagai anak buah di perusahaannya. Maka itu, dirinya pun tetap menunggu arahan.

"Kalau buat aku, karena aku dipilih dan dipercaya, itulah yang harus aku bantu mereka (pemimpinnya, red.) untuk achieve," terang Kiki.

"Di situ aku malah mengeyampingkan gender. Kalau aku mengedepankan, akan ada waktu di mana aku menjadi manja atau terlalu galak," tambahnya.

Menurutku, ketika kamu ingin menjadi leader yang baik, kamu perlu mengesampingkan gender. 

"Ketika dipercaya jadi pemimpin, apa yang perlu kamu pikir adalah kamu sebagai leader. Bukan, karena aku perempuan maka aku harus melakukan ini itu, tetapi saya sebagai leader," tegasnya.

Perbedaan Bos dan Pemimpin

Sebagai seorang pemimpin, menurut Kiki Rizki kepercayaan itu adalah hal yang sangat penting.

Baca Juga: 3 Waktu Terbaik untuk Pelaku UMKM Mengajukan Pinjaman Modal Usaha

"Ketika aku sudah bisa minta Ari (anak buahnya, red.) dan tim yang lain handle, artinya mereka sudah punya tanggung jawab yang lebih. Pelajaran juga buat mereka," ujar Kiki.

Berbicara tentang leader atau pemimpin, kita kerap pun mendengar kata bos. Di mana baik bos atau pemimpin sama-sama mengepalai suatu tim. Namun, keduanya amat berbeda.

Hal ini jug dipercaya oleh Rizki di mana dia selalu bilang ada yang namanya bos dan ada yang namanya benar-benar pemimpin.

Menurut Kiki, bos itu sikapnya cenderung memerintah atau menyuruh. Mereka akan meminta karyawannya melakukan ini dan itu sesuai dengan yang diperintahkan.

Sedangkan, sebagai pemimpin sebaliknya. Menurut Kiki, seorang pemimpin harus gali kapasitas dari tim kita. Setelah itu tidak apa jika pemimpin yang mengikuti.

"Kita yang ikuti karena buatku kadang ada beberapa hal yang kita kurang paham sama suatu hal tapi kamu tahu bahwa tim kamu ada yang lebih paham," terang Kiki.

Maka itu, Kiki mengatakan biarkan yang lebih paham yang memimpin dalam mengerjakan hal itu.

"Kalau gagal? Kita bisa belajar dari kegagalan. Jangan takut karena enggak pernah boleh takut atas kegagalan. Kegagalan itu belajar," ungkap Kiki.

Baca Juga: Cara Wanita Karier Mendukung Pemimpin Perempuan, Jadi Support System

Bukan tanpa alasan Kiki Rizki bicara seperti itu, bermodalkan jam terbang, dirinya sudah siap dengan kemungkinan terburuk. Toh, yang terpenting ialah perencanaan.

Tim yang dipimpin Kiki Rizki disiapkan dan diarahkannya untuk semakin berkembang.

"Apabila kita yang harus mendukung mereka, ya dukung. Karena aku enggak akan jadi pemimpin mereka selamanya, kan?" ujar Kiki.

"Yang bikin aku bahagia dan inginkan adalah aku bisa bikin tim aku berkembang," pungkas Kiki. (*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda