Tantangan yang Dialami Pemimpin Perempuan di Tempat Kerja, Salah Satunya Stereotip

Ardela Nabila - Rabu, 9 Maret 2022
Tantangan pemimpin perempuan.
Tantangan pemimpin perempuan. Edwin Tan

Parapuan.co - Kawan Puan, pada Selasa (8/3/2022) kemarin, baru saja diperingati International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional.

Momen spesial tersebut menjadi waktu yang tepat untuk mendukung dan mendorong perempuan agar bisa meraih mimpinya, termasuk dalam hal menjadi pemimpin perempuan.

Walaupun tak sedikit perempuan yang berambisi dapat memimpin sebuah perusahaan atau organisasi, tetapi nyatanya perempuan masih harus menghadapi berbagai tantangan hingga kini.

Menurut Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. sekaligus Chair dari Women in Business Action Council dan Presidensi B20 Indonesia (WiBAC), Ira Noviarti, hal tersebut paling sering terjadi di lingkungan kerja yang didominasi laki-laki.

Hal itu disampaikannya dalam salah satu rangkaian acara Women’s Leaders Forum (WLF) 2022: Achieving an Equal Future yang bertajuk Women Leaders - Making a Difference! dalam rangka peringatan Hari Perempuan Internasional.

“Masih banyak tantangan yang dihadapi perempuan saat mereka berambisi untuk menjadi seorang pemimpin. Budaya kerja patriarki, di mana adanya distribusi kekuasaan yang tidak merata antara laki-laki dan perempuan, masih kerap terjadi di Indonesia,” ujar Ira, Selasa (8/3/2022).

Beberapa barrier atau batasan yang masih dialami oleh perempuan di lingkungan kerjanya menurut Ira antara lain ketidakpastian deskripsi pekerjaan hingga stigma.

Karena beberapa hal itu, pemimpin perempuan masih banyak mengalami batasan-batasan, khususnya karena anggapan bahwa perempuan tidak memiliki kapasitas yang sama.

“Keterlibatan suara dan hak perempuan, itu masih sering dibatasi. Kedua, stereotip gender yang masih sering kita hadapi, karena pemimpin perempuan dianggap tidak memiliki kapasitas yang sama, baik secara fisik dan intelektual,” jelasnya lagi.

Baca Juga: Jadi Menkeu Perempuan Pertama, Ini Tantangan yang Dihadapi Sri Mulyani

Sumber: Liputan
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda