Sinopsis dan Review Film Ayat-Ayat Cinta 1, Cocok Ditonton Jelang Ramadan

Alessandra Langit - Senin, 14 Maret 2022
Sinopsis dan Review film Ayat-Ayat Cinta 1 yang kini tayang di Viu
Sinopsis dan Review film Ayat-Ayat Cinta 1 yang kini tayang di Viu Viu

Parapuan.co - Menjelang bulan suci Ramadan, Kawan Puan mungkin butuh tontonan religi untuk menemani waktu berbuka puasa atau sahur.

Ayat-Ayat Cinta merupakan film religi populer yang bisa kamu saksikan bersama orang-orang tersayang.

Film Ayat-Ayat Cinta 1 merupakan film bioskop pertama dari seri film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Diproduksi MD Entertainment pada 2008, film ini diangkat dari novel berjudul sama karya Habiburrahman El Shirazy.

Ayat-Ayat Cinta dibintangi artis papan atas seperti Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Carissa Puteri, Zaskia Adya Mecca, dan Melanie Putria.

Salah satu film hit bioskop Indonesia pada masanya ini sekarang bisa Kawan Puan saksikan di platform streaming Viu.

Sinopsis Film Ayat-Ayat Cinta 1

Ayat-Ayat Cinta mengisahkan hidup Fahri (diperankan oleh Fedi Nuril), seorang pelajar Indonesia yang sedang mengejar gelar masternya di Universitas Al-Azhar, Kairo.

Ia hidup dengan sederhana dan menjadi penerjemah buku-buku agama demi bertahan hidup di Mesir.

Baca Juga: Simak Sinopsis, Review, dan Fakta dari Film Ayat-Ayat Cinta 2

Fahri memiliki mimpi yang tinggi dan selalu digapainya dengan penuh antusias, kecuali menikah.

Suatu hari, Fahri berkenalan dengan Maria Girgis (diperankan oleh Carissa Puteri), seorang perempuan Mesir beragama Kristen Koptik yang mengagumi Al-Qur’an.

Maria tinggal satu flat dengan Fahri dan selalu bersedia membantu Fahri dan teman-teman sekamarnya jika mengalami kesulitan.

Maria menyukai Fahri, namun hanya dicurahkannya ke dalam buku harian saja. Fahri baru mengetahui perasaan Maria saat Maria sudah jatuh sakit dan sekarat.

Lalu hadirlah Aisha (diperankan oleh Rianti Cartwright) dalam kehidupan Fahri yang menyihir hati Fahri dengan mata indahnya.

Aisha merupakan perempuan bercadar keturunan Turki-Jerman yang terkagum pada Fahri yang membela Islam di setiap kesempatan dalam hidupnya.

Pernikahan Fahri dengan Aisha menjadi puncak konflik batin bagi perempuan-perempuan yang melabuhkan hati pada Fahri, salah satunya adalah Maria.

Fahri dan Aisha banyak belajar ikhlas dan sabar dalam menghadapi cobaan hidup dan fitnah yang timbul akibat masalah-masalah pasca pernikahan mereka.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Ini Sinopsis, Fakta, dan Review Film Perempuan Berkalung Sorban

Review Film Ayat-Ayat Cinta 1

Hanung Bramantyo sebagai sutradara dengan apik membawa adaptasi novel bestseller ke layar bioskop tanpa mengurangi pesan cerita.

Ayat-Ayat Cinta merupakan salah satu gebrakan di industri film Indonesia karena berani membawa isu agama yang cukup sensitif.

Selain itu, film ini menjadi poros film religi pada masanya yang berusaha mengalahkan kesuksesan Ayat-Ayat Cinta.

Dari sudut pandang perempuan, film ini menyoroti konflik percintaan perempuan tanpa secara dalam mengulik latar belakang dari setiap karakter perempuannya.

Maria dan Aisha digambarkan sebagai perempuan yang cenderung lemah ketika berhadapan dengan cinta dan memiliki sikap saling cemburu.

Padahal, keduanya memiliki latar belakang budaya yang berbeda yang bisa menjadi kekuatan tersendiri dari karakter perempuan yang mereka mainkan.

Selain itu, penggambaran karakter Fahri diciptakan sempurna dan menjadi perspektif utama yang menilai perempuan-perempuan yang ada di hidupnya.

Kekurangan yang Fahri miliki seakan-akan hanya kesulitan dalam memilih perempuan.

Di luar narasi dan karakter yang tidak berperspektif perempuan, cerita Ayat-Ayat Cinta merupakan gambaran dilema cinta yang dekat dengan masyarakat Indonesia yang beragama.

Secara keseluruhan, film Ayat-Ayat Cinta memberikan nilai soal makna cinta dan pertanggung jawaban manusia dengan Tuhan serta agama.

Baca Juga: 4 Alasan Film Layla Majnun Cocok Ditonton Menyambut Bulan Ramadan

(*)

Sumber: viu
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh