Mengenal Noesa, Brand Lokal yang Kenalkan Tenun Adat ke Generasi Muda

Citra Narada Putri - Selasa, 15 Maret 2022
Noesa memperkenalkan kain tenun kepada generasi muda.
Noesa memperkenalkan kain tenun kepada generasi muda. Dok. Noesa

Dipaparkan Nisa mereka melakukan riset untuk mengembangkan warna-warna yang cocok dengan nuansa Jakarta tanpa harus meninggalkan budaya di Kampung Waitubo. 

Begitu juga dengan penerapan proses menenun yang ramah lingkungan, yang mana Noesa dan penenun di Kampung Waitubo tak hanya menggunakan pewarna alam tapi juga mengolah limbah kain buangan menjadi barang lain.

"Soal limbah juga kita berusaha meminimalisir adanya kain buangan. Jadi benang sisa tenun kita olah lagi jadi produk lain. Misalnya strap kacamata atau gelang," papar Nisa. 

Kini, Noesa pun telah hadir dengan menawarkan ragam produk kain tenun ikat dalam berbagai bentuk. 

Mulai dari bandana, masker, camera strap, glasses strap, cloth bookmark, hingga pen holder

Pembuatan barang-barang ini pun menurut Nisa disesuaikan dengan segmentasi pasar Noesa yang merupakan anak muda, dan juga melihat dari kebutuhan pasar.

Melalui benda-benda tersebut, makin banyak anak muda yang lebih bisa menerima kain tenun ikat sebagai sesuatu yang menarik, alih-alih kuno dan ketinggalan zaman. 

Dampak Pandemi terhadap Noesa

Tak dapat dipungkiri, pandemi Covid-19 turut memengaruhi bisnis Noesa.

Baca Juga: Seperti Sri Mulyani dan Retno Marsudi, Ini 5 Rekomendasi Sepatu Tenun di Shopee

"Sangat. Rata-rata penjualan dan demand menurun, karena Noesa kan produknya fashion, bukan barang premier. Terlebih lagi, biasanya kita jualan offline bazaar to bazaar," keluh Nisa.

Jadi kita pas pandemi ini muter otak bagaimana caranya membuat produk yang relevan dengan kebutuhan," cerita Nisa.

Misalnya saja dengan membuat sunglasses strap atau yang juga bisa dipakai sebagai tali masker, serta pouch hand sanitizer.

Jadi kita semasa pandemi malah jadinya bikin produknya justru lebih kecil-kecil. Tapi itu justru lebih challenging. Jadi kita lebih melihat pasar, kalau pandemi yang dibutuhkan apa," tambahnya. 

Selain membuat barang yang relevan dengan kebutuhan saat pandemi, Noesa juga berusaha keep up dengan semakin aktif melakukan penjualan secara online

"Karena shifting-nya cepat, jadi kita juga harus cepat beradaptasi. Ini banyak trial dan error-nya," ujar Nisa.

Noesa pun akhir mulai menjual produknya di Tokopedia.

"Banyak fitur-fitur seperti flash sale, bundling, diskon dan lain-lain yang bisa diatur sendiri. Itu lumayan membantu untuk menjual produk kita," ceritanya.

Diakui Nisa bahwa penggunaan platform Tokopedia sangat membantu Noesa dalam meningkatkan penjualannya. (*)

Baca Juga: Dipakai oleh Song Kang, Ini Jenis-Jenis Kain Tenun Indonesia