Jangan Disamakan, Berikut Ini Perbedaan Underweight, Stunting, dan Wasting

Anna Maria Anggita - Minggu, 27 Februari 2022
Perbedaan underweight, stunting, dan wasting
Perbedaan underweight, stunting, dan wasting kannika2013

Parapuan.co - Setiap orang itu membutuhkan jumlah dan kualitas gizi yang cukup demi pertumbuhan dan perkembangan yang baik.

Di sisi lain nutrisi yang baik itu menjaga fungsi tubuh untuk berjalan secara optimal, baik secara fisik, mental, dan emosional lho.

Nah, apabila tubuh kekurangan gizi maka bisa mengalami kondisi yang tidak baik bagi tubuh seperti underweight, stunting, dan wasting.

Ketiga penyakit kekurangan gizi di atas itu berbeda dan memiliki efek jangka panjang yang parah bagi tubuh.

Dilansir dari Nmami life, berikut ini perbedaan underweight, stunting, dan wasting, catat ya!

1. Underweight

Seperti namanya, underweight merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika berat badan tubuh terlalu rendah untuk menjaga kesehatan.

Padahal mempertahankan jumlah berat yang tepat diperlukan untuk tubuh.

Orang yang memiliki berat badan terlalu rendah itu mengakibatkan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Kenali Jenis-Jenis Malnutrisi, Termasuk Kekurangan Maupun Kelebihan Gizi

Perlu diketahui bahwa berat badan itu diukur dengan indek massa tubuh (BMI) untuk mengetahui kekurangan, kelebihan, atau pun di berat badan yang sehat.

Jika BMI di bawah 18,5, maka berarti tubuh itu kurus.

Ketika BMI berkisar antara 18,5 hingga 24,9, itu dianggap sebagai berat badan normal atau sehat.

Lantas, apa saja yang membuat tubuh bisa mengalami underweight?

Beberapa alasan yang dapat menyebabkan seseorang menjadi kurus yakni:

- Riwayat keluarga

- Terlalu banyak aktivitas fisik

- Metabolisme tinggi

Baca Juga: Sering Diabaikan, Ini 6 Kebiasaan Sehari-Hari yang Bisa Merusak Ginjal

- Penyakit kronis

Tak hanya itu saja, gangguan makan juga dapat memengaruhi cara seseorang untuk makan.

2. Stunting

Stunting adalah kondisi medis di mana seorang anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

Dalam arti lain, tubuh anak itu tidak dapat mencapai ketinggian yang layak seperti anak lain pada usia yang sama.

Kondisi stunting ini dipicu oleh gizi buruk atau yang dikenal sebagai malnutrisi.

Anak stunting tidak memiliki pertumbuhan yang normal dibandingkan dengan anak lainnya pula, di sisi lain kekebalan tubuh lemah dan terdapat gangguan fungsi otak.

Akibatnya anak stunting tidak dapat memiliki kehidupann normal seperti sekolah atau bermain laykanya anak seumuran lainnya.

Adapun penyebab stunting pada anak yakni:

Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Mengenal ThinPrep, Metode Deteksi Dini Kanker Serviks

- Gizi yang buruk

- Kebersihan yang buruk,

- Infeksi

- Kekurangan air bersih

- Kurangnya perawatan kesehatan pada ibu dan anak 

Sebagai catatan, biasanya keluarga yang status ekonominya rendah tidak mampu membeli fasilitas kesehatan dan makanan untuk ibu dan anak.

Keluarga-keluarga ini memiliki pendapatan minimum dan mereka tidak mampu memberikan perawatan yang tepat kepada anak.

Jika ibu kekurangan gizi, kemungkinan besar anak akan mengalami pertumbuhan yang terhambat.

3. Wasting

Baca Juga: Cukup 10 Menit, Ini 5 Gerakan Latihan untuk Menguatkan Otot Perut

Wasting terjadi bila seorang anak memiliki berat badan rendah sehubungan dengan tinggi badannya, kondisi ini disebabkan karena kekurangan gizi.

Seorang anak kurus memiliki berat badan rendah tetapi tinggi yang layak.

Kondisi ini memiliki angka kesakitan dan kematian yang tinggi, hal ini dikarenakan mereka berisiko terkena penyakit parah dan kronis pada usia yang sangat muda.

Sebab, anak-anak yang kurus memiliki simpanan lemak yang rendah dan sistem kekebalan yang lemah.

Maka dari itu, seorang anak yang menderita wasting menuntut perhatian medis sebelum kondisinya mulai memburuk.

Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa underweight, stunting, dan wasting itu berbeda.

Jadi perlu ditegaskan bahwa underweight itu kekurangan berat badan, kemudian stuntingadalah tinggi badan yang rendah untuk berat badan anak.

Sementara itu wasting yaitu berat badan yang rendah untuk tinggi badan anak.

Mengetahui hal tersebut maka, sebagai orang tua penting bagi Kawan Puan untuk memperhatikan gizi anak sejak dalam kandungan ya agar terhhindar dari kondisi malnutrisi. (*) 

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa