Arisan Parapuan 11: Mengenal Gejala PCOS, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Ericha Fernanda - Kamis, 27 Januari 2022
PCOS, gangguan hormon pada perempuan di usia subur.
PCOS, gangguan hormon pada perempuan di usia subur. torwai

Parapuan.co Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik ovarium adalah gangguan hormon pada perempuan di usia subur.

Pengidap PCOS mengalami gangguan menstruasi dan memiliki kadar hormon androgen (hormon laki-laki) yang berlebihan.

Dokter Riyan Hari Kurniawan, Sp.OG - KFER, selaku Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di Pusat Fertilitas Bocah Indonesia menjelaskan fakta seputar PCOS.

"PCOS adalah gangguan pematangan telur atau ovulasi pada perempuan," ujar dr. Riyan pada Arisan Parapuan Episode 11: Jaga Kesehatan Reproduksi, Siapkan Kehamilan, Kamis (27/1/2022).

Gejala PCOS

Menurut dr. Riyan, gejala umum PCOS meliputi:

1. Menstruasi tidak teratur

"Siklus menstruasi tidak teratur menjadi gejala umum PCOS, misalnya menstruasi tiga bulan sekali, atau hanya muncul flek-flek," ungkap dr. Riyan.

Siklus tidak teratur pada pengidap PCOS dapat ditandai dengan menstruasi kurang dari 8-9 kali dalam setahun.

Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Tanda Bahaya Periode Menstruasi Tidak Teratur

Sementara, jarak antara menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari, atau bahkan darah menstruasi berlebihan.

2. Hormon androgen tinggi

Peningkatan hormon androgen pada pengidap PCOS dapat menyebabkan tumbuhnya rambut yang lebat di wajah dan tubuh (hirsutisme).

Selain itu, muncul jerawat di wajah yang lebih parah hingga kebotakan.

3. Kulit menggelap

Beberapa bagian tubuh pengidap PCOS menjadi lebih gelap, terutama di area lipatan seperti leher, selangkangan, dan bagian bawah payudara.

Penyebab PCOS

Hingga kini, belum diketahui penyebab pasti PCOS. Akan tetapi, ada faktor risiko yang diduga menjadi penyebab PCOS, termasuk:

Baca Juga: Banyak yang Belum Paham, Dokter Obgyn Ungkap 5 Mitos Seputar PCOS

1. Faktor genetik

Faktor genetik atau riwayat keluarga pengidap PCOS memiliki peluang lebih besar untuk menurunkannya ke anak.

"Apalagi jika orang tuanya memiliki riwayat penyakit PCOS dan diabetes, maka peluangnya lebih besar," kata dr. Riyan.

2. Kelebihan hormon insulin

Hormon insulin merupakan hormon yang menurunkan kadar gula dalam darah.

Masalahnya, insulin yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh meningkatkan produksi androgen dan mengurangi sensitivitas tubuh terhadap insulin.

Cara Mengatasi PCOS

"Bagi penderita PCOS, modifikasi gaya hidup sangat penting untuk menunjang kesehatan reproduksi pada perempuan," ujar dr. Riyan.

Secara rinci, berikut cara menjaga kesehatan reproduksi dari dr. Riyan bagi pengidap PCOS:

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Pengidap PCOS

1. Makanan

"Makanan menjadi perhatian penting bagi pengidap PCOS, mana yang harus dikurangi atau pun ditambah," ungkap dr. Riyan.

Pengidap PCOS sebaiknya menghindari makanan dengan lemak jenuh tinggi, glukosa atau gulanya tinggi, dan junk food.

"Harus memperbanyak asupan protein, mikronutrien, sayuran dan buah-buahan untuk melawan radikal bebas," imbuhnya.

Mikronutrien adalah vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit.

Vitamin dan mineral tersebut dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan lain-lain.

2. Menurunkan berat badan

Obesitas atau kelebihan berat badan bisa menjadi pemicu PCOS karena perubahan hormon-hormon pada tubuh.

"Turunkan berat badan sekitar 5-10 persen agar metabolisme tubuh membaik," saran dr. Riyan.

Baca Juga: 5 Olahraga untuk Perempuan yang Aman bagi Pengidap PCOS, Apa Saja?

3. Olahraga

"Olahraga juga penting untuk menjaga kebugaran sekaligus kesehatan reproduksi bagi penderita PCOS," kata dr. Riyan.

Olahraga juga dapat menurunkan berat badan dan menjaganya tetap stabil agar kinerja hormon dan metabolisme semakin baik.

Jadi, itulah fakta seputar sindrom polikistik ovarium dan cara menjaga kesehatan reproduksi bagi pengidap PCOS ya, Kawan Puan. (*)

Sumber: Arisan Parapuan Episode 11
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda