Infeksi Omicron Meningkat, Wagub Jakarta Peringatkan Potensi Lonjakan hingga Maret 2022

Rizka Rachmania - Senin, 24 Januari 2022
Wakil Gubernur Jakarta memperingatkan adanya potensi lonjakan kasus Omicron hingga Maret 2022.
Wakil Gubernur Jakarta memperingatkan adanya potensi lonjakan kasus Omicron hingga Maret 2022. CROCOTHERY

Parapuan.co - Kawan Puan, infeksi virus Covid-19 varian Omicron di Indonesia masih terjadi, bahkan menunjukkan peningkatan.

Di sisi lain, Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta, mengingatkan adanya potensi lonjakan kasus penularan Covid-19 varian Omicron ini.

Melansir dari Kompas.com, Riza memperkirakan bahwa potensi kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron bakal terus terjadi sampai Maret 2022.

"Sudah disampaikan Pak Luhut, Pak Jokowi, BNPB, Pak Gubernur, semua. Memang ada peningkatan sampai dengan pertengahan bahkan di Maret puncaknya," ucap Riza.

Saat ini, memang diketahui bahwa infeksi Covid-19 di Indonesia didominasi oleh varian baru yang bernama Omicron.

Virus ini menyebar di Indonesia oleh karena dibawa masyarakat yang baru saja melakukan perjalanan luar negeri.

Saat pulang ke Indonesia, ia terdeteksi terinfeksi Omicron, sehingga harus menjalani karantina.

Sejak saat itu, terus dilaporkan adanya penambahan jumlah kasus infeksi Covid-19 yang diakibatkan oleh Omicron.

Melihat adanya kenaikan jumlah infeksi Omicron, bahkan ada kemungkinan sampai Maret 2022, Ahmad Riza  Patria terus mengimbau masyarakat untuk menjaga diri.

Baca Juga: 7 Daerah di Indonesia yang Terdeteksi Kasus Covid-19 Varian Omicron

Dia meminta kita semua agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas.

"Karenanya, untuk menanggulanginya adalah dengan tetap berdiam di rumah," ucap Riza.

Kasus infeksi Covid-19 varian Omicron di DKI Jakarta memang sedang tinggi, Kawan Puan.

Per hari Sabtu, (22/1/2022), jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Jakarta mencapai 1.313 infeksi.

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatatkan bahwa dari infeksi tersebut, beberapa di antaranya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.

Adapun kasus infeksi Omicron yang berasal dari pelaku perjalanan luar negeri adalah 854 pasien.

Sedangkan 459 pasien lainnya berasal dari transmisi dan infeksi lokal.

Beberapa waktu yang lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya dua orang pasien Omicron yang meninggal dunia.

Hal tersebut sekaligus menjadi kasus kematian pertama di Indonesia yang disebabkan oleh Omicron.

Baca Juga: Tambah 2.116 Kasus Covid-19 dalam 24 Jam, Indonesia Siaga Gelombang Ketiga

Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Kementerian Kesehatan menginformasikan bahwa dua orang pasien yang meninggal itu memiliki komorbis atau penyakit penyerta.

"Satu kasus merupakan transmisi lokal meninggal di Rumah Sakit (RS) Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan pelaku perjalanan luar negeri, meninggal di RSPI Sulianto Saroso," terangnya dalam keterangan tertulis, Sabtu, (22/1/2022).

Selain itu, Nadia mengatakan bahwa kenaikan kasus penyebaran Covid-19 mencapai 3.205 kasus.

Total kasus positif Covid-19 di Indonesia pun mencapai 4.283.453 kasus.

Nadia menyebutkan bahwa hal itu adalah implikasi dari peningkatan kasus konfirmasi Omicron.

"Di mana sejak 16 Desember 2021 hingga saat ini secara kumulatif tercatat 1.161 kasus konfirmasi Omicron ditemukan di Indonesia," ucapnya.

Melihat adanya peningkatan kasus, Ahmad Riza Patria pun akan bekerja sama dengan pemerintah pusat agar dapat menekan tren infeksi Omicron di Jakarta.

"Kami bersama-sama pemerintah pusat, satgas pusat, seluruh jajaran, serta masyarakat selalu bersatu dan berjuang menghadapi pandemi Covid-19 khusus varian Omicron yang semakin meningkat," tegasnya.

Kawan Puan, tetap jaga diri dan keluarga tercinta, ya.

Baca Juga: Pemerintah Cabut Larangan WNA dari 14 Negara Masuk Indonesia, Ini Respons Epidemiolog

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania