Review Film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga: Pengorbanan dan Mimpi yang Harus Mengalah

Alessandra Langit - Sabtu, 15 Januari 2022
Review film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga karya Gina S. Noer
Review film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga karya Gina S. Noer Instagram/cinta123

Mencoba memahami kedekatan kedua orang tua mereka, Raja dan Asia merasakan benih-benih cinta mulai tumbuh di antara mereka berdua.

Jika Kawan Puan lihat dari garis besar kisah film ini, pengorbanan menjadi salah satu tema utama yang bisa ditemukan.

Ada cinta yang harus mengalah, ada mimpi yang harus ditunda, demi keberlangsungan hidup seseorang yang berarti.

Pengorbanan inilah yang harus dipilih oleh Raja dan Asia yang berada dalam kelompok sandwich generation.

Ketika Raja dan Asia menyentuh usia dewasa, kondisi mereka terjepit di antara tanggung jawab yang menumpuk bak roti lapis.

Raja dan Asia tidak lagi memikirkan masa depan diri sendiri, melainkan ada masa depan orang tua, keluarga, dan cinta-cinta yang akan masuk di kehidupannya.

Seperti judulnya, Cinta Pertama, Kedua & Ketiga, ada prioritas cinta yang harus diambil oleh Raja dan Asia.

PARAPUAN menangkap bahwa cinta pertama yang dimaksud dalam film ini adalah cinta keluarga, yang akhirnya menjadi prioritas utama dari Raja dan Asia.

Saat Dewa didiagnosis mengidap Alzheimer, tidak ada pilihan bagi Raja selain memprioritaskan sang ayah di atas segalanya.

Baca Juga: Termasuk Perempuan Tipe Pengabdi, Begini Karakter Asia di Film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga