Pengaruh Dehidrasi pada Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Ratu Monita - Kamis, 13 Januari 2022
Dehidrasi memengaruhi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan
Dehidrasi memengaruhi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan Ivan-balvan

Parapuan.co - Kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan juga dipengaruhi oleh jumlah konsumsi cairan. 

Ya, siapa sangka kekurangan minum air putih dapat menyebabkan vagina kering. 

Sebagaimana kita ketahui, saat tubuh kurang minum air putih, maka akan mengalami dehidrasi

Sementara, para ahli mengatakan ada banyak manfaat minum air putih, seperti membantu memperbaiki kulit, menjadi lebih bertenaga, dan meningkatkan sistem kekebalan, termasuk bagi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. 

Sehingga, saat tubuh kekurangan air putih, maka dapat mengganggu kondisi kesehatan Miss V, yakni kekeringan.

Kondisi vagina kering dapat menyebabkan masalah kesehatan organ kewanitaan berupa rasa sakit saat berhubungan intim dengan pasangan.

Tentunya masalah tersebut tak ingin dialami oleh perempuan manapun. 

Melansir dari laman Glamour, ahli kesehatan wanita dan penulis She-ology: The Definitive Guide to Women's Intimate Health. Period, Sherry A. Ross, M.D., memberikan penjelasannya. 

Menurutnya, miss V yang sehat membutuhkan perhatian higienis yang sama seperti bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Apa Itu Lichen Sclerosus, Bintik Putih pada Vagina

"Kulit Miss V akan rentan terhadap kekeringan jika tidak dirawat dengan benar," jelasnya.

Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan ini dapat terjadi pada kulit di luar Miss V seperti labia majora dan labia minora serta kulit bagian dalam.

Lebih lanjut lagi, akibat dehidrasi ini juga bisa menyebabkan gatal-gatal, perih, dan nyeri di area tersebut.

Sebagai informasi, miss V memiliki keseimbangan pH yang rumit dan vagina yang sehat biasanya bersifat asam.

Sementara, kondisi tubuh dehidrasi dapat membuat keseimbangan pH tersebut rusak, dan pada akhirnya meningkatkan risiko infeksi jamur atau bahkan memperparah kondisinya.

"Infeksi jamur dan bakteri terjadi ketika ada gangguan keseimbangan pH normal yang disebabkan oleh kulit yang mengalami dehidrasi di dalam dan sekitar bagian dalam Miss V," kata Dr. Ross.

Karenanya untuk terhindar dari risiko masalah kesehatan organ kewanitaan tersebut, para perempuan dihimbau untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya masing-masing.

Selanjutnya, untuk jumlah konsumsi cairan yang dibutuhkan dalam satu hari, hal ini tergantung pada beberapa faktor. 

Baca Juga: Selain Menyegarkan, Ini 6 Khasiat Rutin Minum Air Lemon untuk Tubuh

Seperti, seberapa aktif kegiatan yang dilakukan, tetapi menurut Mayo Clinic, kebanyakan orang harus mengonsumsi delapan gelas air dalam satu hari.

Perlu diingat juga, minuman dengan kandungan alkohol dan kafein dapat membuat tubuh dehidrasi, sehingga saat mengonsumsinya pastikan untuk lebih banyak minum air putih.

Di sisi lain, jumlah minum air putih bukanlah kunci utama untuk menjaga kesehatan vagina.

Melainkan, terdapat faktor lain, seperti diet, olahraga, berat badan, praktik kesehatan seksual, dan kebersihan.

“Minum air cukup tetap perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan vagina,” kata Jessica Shepherd, MD, assistant professor of clinical obstetrics and gynecology and director of minimally invasive gynecology at The University of Illinois College of Medicine at Chicago.

"Karena, itu pasti dapat meningkatkan kondisi vagina yang sehat," lanjutnya.

Jadi, cobalah untuk minum air putih yang cukup setiap hari, setidaknya 8 gelas sehari.

Sedangkan, jika hal ini dirasa sulit, maka kamu bisa tambahkan buah atau rempah segar ke botol minum kamu.

Hal tersebut dilakukan untuk memberikan sedikit rasa dan mendorong kamu untuk minum lebih banyak.

Nah, berikut pengaruh jumlah konsumsi air putih pada kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, jangan sampai kurang minum ya!

Baca Juga: Kadar Kolesterol dapat Pengaruhi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

(*)

Sumber: Glamour
Penulis:
Editor: Linda Fitria