Kenali Kondisi Amenorea pada Perempuan, Harusnya Sudah Mestruasi Namun Justru Tidak Datang Bulan

Anna Maria Anggita - Rabu, 5 Januari 2022
Penyebab hingga cara diagnosis amenorea
Penyebab hingga cara diagnosis amenorea art159

Kondisi amenorea primer juga bisa menjadi tanda bahwa ovarium yang kurang berkembang atau tidak berfungsi.

Sementara itu amenorea sekunder yakni kondisi di saat perempuan tidak datang bulan lebih dari tiga bulan.

Salah satu penyebab amenorea sekunder yakni masalah dengan kelenjar pituitari atau tiroid.

Adapun penyebab amenorea sekunder di antaranya:

  • kegemukan dan penurunan berat badan yang ekstrem
  • berolahraga terlalu banyak
  • sindrom ovarium polikistik (PCOS), kanker ovarium, dan mengalami kista ovarium non-kanker
  • stres atau depresi
  • penggunaan obat-obatan tertentu, seperti beberapa antipsikotik

Di sisi lain amenorea sekunder juga bisa disebabkan oleh kondisi alami seperti kehamilan dan menyusui.

Diagnosis amenorea

Jikalau seorang perempuan melewatkan datang bulan tiga periode berturut-turut atau  berusia 16 tahun dan belum mulai menstruasi, maka hal tersebbut menjadi tanda bahwa tubuh memerlukan perawatan.

Baca Juga: Gabungan Penyakit Flu dan Virus Corona, Apa Saja Gejala Flurona?

Untuk mendiagnosis penyebab telat haid, dokter akan mengesampingkan kehamilan dan menopause terlebih dahulu.

Kemungkinan besar dokter akan meminta pasien untuk menjelaskan gejala dan riwayat medis.

Bahkan gaya hidup, pola makan, hingga obat yang dikonsumsi juga ditanyakan demi mendiagnosis apakah seseorang menderita amenorea.

Tak sampai situ saja, dokter akan melakukan penelusuran lebih lanjut seperti pemeriksaan panggul.

Bisa jadi dokter juga memesan tes diagnostik, seperti tes urin, darah, atau pencitraan, untuk membantu membuat diagnosis.

Dengan mengetahui penyebabnya dokter pun akan memberikan pasien perawatan sesuai dengan pemicunya.

Contohnya jika amenorea terjadi karena kegemukan, maka dokter menyarankan pasien untuk menurunkan berat badan.

Baca Juga: Mengenal Penebalan Dinding Rahim, Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

(*)