Menurut Psikiater, Ini Cara Menolong Korban Kekerasan pada Perempuan di Bawah Umur

Putri Mayla - Senin, 27 Desember 2021
Pakar mengungkap upaya meningkatkan kesehatan korban kekerasan pada perempuan di bawah umur, terlebih korban kekerasan seksual.
Pakar mengungkap upaya meningkatkan kesehatan korban kekerasan pada perempuan di bawah umur, terlebih korban kekerasan seksual. pondsaksit

Kekerasan pada perempuan dan anak secara seksual memiliki dampak bagi korban.

Lantas, apa dampak kekerasan seksual pada anak?

Menurut Teddy, ada beberapa gangguan psikiatrik yang bisa dialami korban kekerasan seksual atau perkosaan seperti fobia, cemas, tidak berdaya, depresi (rasa malu, bersalah, citra diri buruk, perasaan telah mengalami cedera permanen).

Tak hanya itu, korban juga dapat memiliki perilaku impulsif (berbuat tidak disertai nalar atau alasan), merusak, bahkan keinginan bunuh diri. 

Selain itu, korban kekerasan seksual juga cenderung kesulitan mempercayai orang lain.

Baca Juga: Menurut Pakar, Begini Cara Membantu Korban Kekerasan pada Perempuan dan Anak

Korban kekerasan seksual pada anak biasanya terjadi pada mereka yang masih muda dan mudah dipengaruhi.

Sementara itu, pelaku kekerasan seksual umumnya orang dewasa yang dikenal korban, termasuk anggota keluarga, guru, tetangga, dan lainnya.

Teddy menambahkan, untuk melancarkan aksinya, orang dewasa yang sudah dikenal korban kemungkinan melakukan upaya intimidasi atau sugesti seperti "murid harus taat pada guru".

Ketika kalimat itu disampaikan terus menerus, ditambah korban hidup di lingkungan tertutup atau terisolir selama bertahun-tahun, itu akan memengaruhi perkembangan kepribadian dan pemikiran korban ke arah patologis.

Korban kejahatan seksual pada anak juga dapat mengalami stockholm syndrome.

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara