Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Ketahui Tentang Pap Smear

Putri Mayla - Minggu, 26 Desember 2021
Untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dan mencegah risiko dini penyakit yang tak diinginkan, ketahui pap smear. Tes medis untuk mendeteksi kanker serviks.
Untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dan mencegah risiko dini penyakit yang tak diinginkan, ketahui pap smear. Tes medis untuk mendeteksi kanker serviks. Iryna Zastrozhnova

Parapuan.co - Melakukan tes kesehatan untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan penting dilakukan.

Tes kesehatan bukan hanya untuk menjaga kesehatan tubuh dan kesehatan reproduksi.

Tetapi juga untuk mencegah risiko dan penyakit reproduksi yang tidak diinginkan.

Tes kesehatan juga dilakukan untuk mendeteksi penyakit yang berbahaya.

Salah satu penyakit berbahaya yakni kanker serviks yang kerap terlambat penanganannya karena deteksi yang terlambat.

Untuk mendeteksi kanker rahim terdapat tes medis yang bernama pap smear, berikut hal-hal mengenai pap smear, seperti dilansir dari Cewekbanget.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Kenali Apa Itu Amenorrhea dan Penyebabnya

Apa itu Pap Smear?

Dalam menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, Kawan Puan dapat mengenali apa itu Pap Smear.

Pap smear atau pap test merupakan tes medis yang digunakan untuk mendeteksi permasalahan pada serviks atau rahim perempuan.

Serviks dan rahim perempuan yang merupakan bagian bawah uterus dan mengarah pada vagina.

Pap smear merupakan tes yang penting untuk dilakukan sebagai bentuk deteksi sekaligus pencegahan dini atas risiko penyakit pada rahim, sebelum kita mengalami gejala yang dapat mengarah pada gangguan di rahim.

Apabila ditemukan sel-sel yang abnormal, dokter dapat melakukan tindakan dan perawatan untuk mencegah perkembangan kanker, serta mendeteksi sel kanker sejak dini agar kesempatan sembuh juga lebih besar.

Pap smear juga menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita.

Cara Tes Pap Smear

Untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, pap smear umumnya dilakukan oleh dokter.

Pada umumnya pap smear tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi mungkin akan membuat Kawan Puan merasa tidak nyaman.

Dokter atau perawat akan melakukan tes dengan menggunakan sikat kecil untuk mengambil sampel lendir dari rahim.

Kemudian, sample tersebut dikirim ke laboratorium dan melalui proses pengecekan.

Dokter akan menggunakan alat bernama speculum untuk mengambil sample dan ini mungkin akan menimbulkan perasaan tidak nyaman saat baru pertama kali melakukannya.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Kenali 4 Gejala dan Jenis Infeksi Kelamin

Setelah sampel melalui proses penelitian, Kawan Puan akan dapat mengetahui hasil tes.

Selanjutnya mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter apabila ditemukan sel yang tidak normal.

Pap smear dilakukan untuk menghindari risiko gangguan dan penyakit reproduksi seperti kanker serviks.

Kanker serviks merupakan jenis kanker yang terjadi di sel-sel leher rahim atau bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina.

Selanjutnya, untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita dan mencegah risiko penyakit reproduksi, siapa saja yang bisa melakukan pap smear?

Siapa saja yang dapat melakukan Pap Smear?

Berdasarkan data The American Cancer Society, pap smear seharusnya dilakukan saat perempuan mulai menginjak usia 25 tahun.

Beberapa perempuan mungkin berisiko lebih tinggi terkena kanker atau infeksi.

Seorang perempuan juga perlu melakukan pap smear lebih rutin jika positif HIV dan punya sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat kemoterapi atau transplantasi organ.

Apakah remaja juga harus menjalani Pap smear?

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan : Mengenal Masalah Ruam Pembalut

Melansir artikel dari TeensHealth, remaja perempuan tidak perlu mendapatkan Pap smear kecuali ada hal yang ganjil dan membuat dokter memutuskan untuk melakukan tes.

Tapi begitu menginjak usia 21, dapat menjalani Pap smear secara rutin sebagai langkah untuk memantau kondisi kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi.

Kalau hasil tes Pap smear kita normal di usia 20-an tahun, Kawan Puan dapat melakukan Pap smear lagi tiga tahun setelahnya.

Tapi beberapa perempuan mungkin butuh menjalani pap smear lebih sering karena kondisi tertentu, jadi pastikan hal ini kepada dokter yang menangani.

Dengan mengetahui tes pap smear diharapkan dapat menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, serta mencegah penyakit produksi yang tidak diinginkan.

(*)

Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara