Korban Kekerasan pada Perempuan Cenderung Self Blaming, Kenapa?

Ratu Monita - Selasa, 21 Desember 2021
Korban kekerasan pada perempuan menyalahkan diri sendiri.
Korban kekerasan pada perempuan menyalahkan diri sendiri. PeopleImages

Tindakan menyalahkan diri sendiri ini bahkan menjadi hal yang banyak terjadi pada setiap korban kekerasan pada perempuan.

Salah satu hal yang menyebabkan korban melakukan self blaming adalah karena dalam beberapa kasus, pelaku pelecehan berasal dari orang terdekat.

Di mana, orang-orang tersebut seharusnya melindungi korban, sehingga ketika mereka melakukan sebaliknya, korban justru menyalahkan dirinya sendiri. 

Perilaku ini juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seringkali masyarakat mengajarkan korban pelecehan seksual bahwa trauma yang mereka alami dapat dihindari.

Dengan begitu, korban perilaku kasar pada perempuan pun cenderung menyalahkan diri sendiri atas trauma yang ia alami.

Nah, masih melansir dari laman yang sama, terdapat beberapa alasan mengapa korban kekerasan cenderung menyalahkan dirinya sendiri. 

Baca Juga: Ramai Dugaan Pelecehan Oleh CEO Startup, Ini Cara Mencegah Kekerasan pada Perempuan secara Seksual di Tempat Kerja

Pada dasarnya, tidak mudah untuk menemukan alasan sebenarnya korban menyalahkan diri sendiri.

Namun, terdapat beberapa alasan populer sering dikutip, berikut ulasannya.

1. Manipulasi atau Gaslighting dari Pelaku

Salah satu alasan korban menyalahkan diri sendiri adalah adanya perilaku gaslighting atau manipulasi yang dilakukan pelaku. 

Faktanya, alasan ini banyak ditemukan pada korban kekerasan di dalam rumah tangga. 

Pelaku yang merasa dirinya gagal untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka akan mengalihkan kesalahannya ke korban.

Atau, bahkan yang lebih parah lagi, pelaku akan meyakinkan korban bahwa pelecehan itu tidak terjadi.

Perilaku self blaming ini dapat meningkat ketika pelaku dinilai sebagai orang yang baik oleh orang terdekat.

Akibatnya, korban memiliki anggapan bahwa pihak yang bersalah atas tindakan tersebut adalah dirinya sendiri.

 

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh