Songket Malaysia Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Ini Sejarah hingga Motif Songket Palembang

Dian Fitriani N - Sabtu, 18 Desember 2021
Mengenal sejarah hingga motif songket Palembang
Mengenal sejarah hingga motif songket Palembang ErikdeGraaf

Parapuan.co - United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) resmi menetapkan songket Malaysia sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

Penetapan dilakukan saat sesi ke-16 Intergovernmental Comittee for Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Prancis, pada Rabu (15/12/2021).

"Songket adalah kain tenunan tangan Malaysia, dibuat dengan alat tenun tradisional menggunakan pedal lantai," tulis UNESCO dalam laman resminya.

Kendati demikian, penetapan ini menimbulkan polemik dari masyarakat Indonesia yang mengkritik keputusan UNESCO tersebut, mengingat Indonesia juga memiliki songket.

Terlepas dari polemik yang muncul setelah penetapan itu, namun perlu diketahui bahwa ciri khas songket adalah terbuat dari kain sutra atau katun gabungan pola benang emas maupun perak.

Kain songket pun tak hanya bisa ditemukan di Indonesia atau Malaysia, tapi juga di Brunei Darussalam dan Singapura. 

Lantas, bagaimana sejarah songket, khususnya di Indonesia? Simak ulasan berikut ini

Baca Juga: Rayakan Hari Ulos, Begini Sepak Terjang Kain Tenun Ulos di 2021

Dalam kebudayaan Indonesia, songket bisa ditemukan di Sumatera, khususnya Palembang.

Melansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, songket berasal dari kata disongsong dan di-teket.

Kata teket dalam baso Palembang lamo berarti sulam, mengacu pada proses penenunan, yakni memasukkan benang ke longsen dengan cara diterima atau disongsong.

Alhasil, terciptalah makna songket, yaitu kain yang pembuatannya disongsong kemudian sulam.

Sumber: kemdikbud.go.id,UNESCO,Tribun Wiki
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri