Parapuan.co - Kawan Puan, sudah banyak perempuan yang bisa jadi pilot meski profesi ini masih didominasi oleh laki-laki.
Bertepatan dengan Hari Penerbangan Sipil Internasional yang jatuh pada 7 Desember ini, rasa-rasanya kamu perlu tahu lebih banyak tentang profesi pilot.
Bahwasanya sebelum banyak perempuan yang tertarik menjadi pilot, tentu ada sosok yang mempelopori kita untuk bekarier di profesi yang satu ini.
Dia adalah Indah Yuliani, sosok keren yang merupakan pilot perempuan pertama di Indonesia dan tak boleh kamu lewatkan profilnya.
Baca Juga: Mengenal Sosok Mirabel di Encanto, Karakter Perempuan Pertama Disney yang Pakai Kacamata
Seperti apa perjalanan Kapten Indah Yuliani semasa hidup hingga akhir hayatnya?
Simak profil singkat Indah Yuliani sebagaimana mengutip Grid via Tribunnews berikut ini!
Profil sosok pilot Indah Yuliani alias Cipluk
Pilot perempuan pertama di Indonesia ini dikenal sebagai Captain Cipluk Indah Yuliani Martono.
Kapten pilot yang akrab disapa Cipluk ini diketahui bekerja di maskapai penerbangan Airfast Indonesia.
Indah Yuliani Martono tercatat menjadi pilot di maskapai tersebut sejak tahun 2013.
Sebelum bekerja di Airfast Indonesia, sosok Indah Yuliani ternyata pernah menjadi pilot di Bouraq Indonesia Airlines.
Ia merupakan alumni LPPU (Lembaga Pendidikan Penerbangan Udara) Curug Angkatan ke-28.
Baca Juga: Rasuna Said, Perempuan Pertama yang Kena Hukum Speek Delict Belanda
Pada masa itu, Indah Yuliani ialah satu-satunya perempuan di sekolah penerbangan tersebut.
Keberadaan Cipluk di LPPU konon membuat kebiasaan di sekolah berubah, salah satunya dalam tradisi mandi oli bagi calon pilot yang lolos check solo flight.
Dalam tradisi itu, biasanya senior akan meminta para junior melepaskan pakaian sebelum mandi oli.
Namun, mengingat Cipluk seorang perempuan, ia diminta mandi air biasa dengan tetap mengenakan pakaiannya.
Meninggal dunia karena Covid-19
Kapten pilot Indah Yuliani meninggal dunia pada 11 September 2020 karena terinfeksi Covid-19.
Kepergiannya tak hanya membuat kerabat dan keluarga berduka, tetapi Ikatan Pilot Indonesia (IPI) pun merasa sangat kehilangan.
Apalagi, pesan terakhirnya di WhatsApp sempat viral setelah sang kapten tutup usia.
Di dalam pesan yang beredar, Cipluk menjelaskan kondisinya yang tidak merasakan gejala dan sempat dinyatakan negatif saat swab pertama.
Baca Juga: Marsda Reki Irene Lumme, Perempuan Pertama yang Raih Karier Bintang Dua di TNI AU
Dirinya juga sempat menyebut betapa sulitnya mendapatkan kamar rawat di rumah sakit saat kondisinya semakin menurun.
Maka itu, sosok pelopor bagi pilot perempuan lainnya ini mengingatkan kepada masyarakat agar tidak menyepelekan Covid-19 meski tanpa gejala.
Begitu dinyatakan positif, sebaiknya lekas melakukan isolasi mandiri dan tetap menjaga kondisi sesuai anjuran dokter.
Pilot perempuan pertama Indonesia ini meninggal dunia di usia 61 tahun, dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur. (*)
