Favoritisme, Ketika Atasan Pilih Kasih kepada Karyawan di Kantor

Aulia Firafiroh - Minggu, 28 November 2021
favoritisme di dalam dunia kerja
favoritisme di dalam dunia kerja Jirsak

Parapuan.co- Apakah Kawan Puan pernah merasa atasanmu memperlakukan rekan kerjamu berbeda seperti pilih kasih?

Kondisi bias ini memang kerap dialami para karyawan yang dinamakan favoritisme.

Favoritisme dapat menyebabkan kondisi berjarak dan canggung antara para karyawan dengan atasan, serta karyawan dengan karyawan.

Lalu apa definisi favoritisme itu sendiri?

Baca juga: Meeting Overload, Ketika Rapat Berlebih Mengganggu Produktivitas Kerja

Melansir dari indeed, favoritisme dalam dunia kerja adalah situasi yang menempatkan orang dengan posisi jabatan lebih tinggi memberi perlakuan 'istimewa' kepada karyawan tertentu.

Faktor terjadinya favoritisme biasanya bukan karena kinerja karyawan tersebut lebih bagus, melainkan adanya ikatan pribadi atau keluarga.

Tentu hal itu bermasalah di dalam dunia profesional karena dapat menyebabkan adanya ketimpangan dalam pekerjaan.

Salah satu contohnya ialah pembagian pekerjaan yang tidak seimbang atau penghasilan yang berbeda dengan deskripsi pekerjaan yang sama.

Berikut beberapa bahaya favoritisme dalam pekerjaan dari berbagai sumber yang berhasil PARAPUAN kumpulkan:

  • Memicu konflik personal di kantor
    Jika salah satu karyawan menilai atau melihat atasannya memberikan perlakuan khusus kepada salah satu rekan kerjanya, hal itu akan menyebabkan rasa cemburu.
    Rasa cemburu antar karyawan inilah yang akan mempengaruhi terjadinya konflik yang tidak profesional di dalam kantor.

  • Hilangnya rasa hormat karyawan kepada atasan
    Jika atasan terlalu terbuka saat memberikan perlakuan istimewa kepada salah satu karyawan, hal itu akan menjadi perhatian bahkan pembicaraan karyawan lainnya.
    Hal itu tentu akan menghilangkan rasa hormat karyawan kepada atasan.

  • Motivasi dan produktivitas karyawan menurun
    Kondisi ini dapat menyebabkan semangat karyawan menurun karena merasa usahanya tidak dihargai.
    Jika Kawan Puan mengalami kondisi seperti ini, ingatlah apa alasanmu dahulu menginginkan pekerjaan saat ini.
    Hal tersebut akan membantu untuk meningkatkan motivasi kerja.

  • Siklus pergantian karyawan sangat cepat
    Tak jarang atasan yang memberi kenaikan jabatan kepada karyawan yang mendapat perlakuan istimewa.
    Hal itu tentu memicu keinginan karyawan lainnya untuk resign karena merasa tidak diperlakukan adil.

  • Perusahaan akan susah maju
    Favoritisme yang memicu konflik hingga membuat resign karyawan lainnya, tentu akan mengganggu kinerja dan produktivitas perusahaan.
    Tentu saja hal ini menjadi faktor susah perusahaan untuk maju dan berkembang.

Baca juga: Kenali Hustle Culture, Penyebab Pekerja Alami Burnout hingga Depresi

Meski memiliki dampak negatif, Kawan Puan bisa mengatasi kondisi ini di kantor.

Berikut beberapa hal yang bisa Kawan Puan lakukan untuk mengatasi favoritisme di dunia kerja:

 

  1. Evaluasi
    Lakukan evaluasi seperti apakah benar yang dilakukan atasanmu adalah favoritisme.
    Mungkin bisa jadi, atasanmu bersikap 'istimewa' kepada rekan kerjamu karena kinerjanya bagus.

  2. Berbicara langsung kepada atasan atau HRD
    Berbicalah kepada atasan di kantor seperti atasan, HRD, atau manager mengenai situasi yang kamu alami.
    Mungkin atasanmu tidak mengetahui tindakan apa yang membuatmu sebagai karyawan merasa mendapat perlakuan pilih kasih.

  3. Jangan melampiaskan emosi ke karyawan lain
    Jika kamu kesal dengan sikap atasanmu, jangan lempar kemarahanmu kepada rekan kerja.
    Hal tersebut sangat tidak profesional dan bisa memicu pertengkaran atau konflik.
  4. Buka diskusi dengan atasan dan karyawan lain
    Jika kondisi semakin tidak kondusif karena favoritisme, jangan takut untuk membahas hal ini saat rapat.
    Hal itu bisa membantu atasan dan karyawan lain mengerti kondisi yang kamu rasakan.

Baca juga: Kerap Dinormalisasi, ini Dampak Buruk Toxic Productivity dalam Bekerja

 

Nah, itu tadi pengertian, dampak negatif, serta cara mengatasi kondisi favoritisme di kantor.

Apakah Kawan Puan pernah mengalaminya? (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh