Simak! 6 Kesalahan yang Harus Dihindari saat Pilih Penasihat Keuangan

Ardela Nabila - Rabu, 24 November 2021
Kesalahan dalam memilih penasihat keuangan.
Kesalahan dalam memilih penasihat keuangan. santol

Parapuan.co - Dalam hal membuat perencanaan keuangan, memang tak ada salahnya untuk meminta bantuan seorang pakar, yakni penasihat keuangan.

Namun, dalam memilih penasihat keuangan, Kawan Puan tidak boleh asal dan harus memilih yang benar-benar cocok.

Memilih penasihat keuangan memang merupakan pilihan sulit, sebab ia bisa memengaruhi bagaimana kondisi keuangan kamu ke depannya.

Maka dari itu, kamu harus menghindari kesalahan dalam memilih penasihat keuangan seperti di bawah ini, sebagaimana dikutip dari Investopedia.

1. Memilih penasihat keuangan yang bukan fidusia

Fidusia adalah orang yang secara etis terikat untuk bertindak demi kepentingan terbaik orang lain.

Baca Juga: 5 Waktu yang Tepat untuk Konsultasi ke Penasihat Keuangan, Kapan Saja?

Seorang yang fidusia memiliki kewajiban untuk menghilangkan masalah konflik kepentingan dan harus dapat dipercaya.

Jadi, pastikan kamu tidak asal dalam memilih penasihat keuangan, Kawan Puan.

2. Memilih penasihat keuangan pertama yang kamu temui

Saat pada akhirnya menemui penasihat keuangan yang dirasa cocok, sebaiknya jangan langsung terburu-buru memutuskan untuk menyewanya.

Sebelum langsung memilih dan menyewa penasihat keuangan, kamu harus terlebih dulu membuat opsi dan melakukan terhadap beberapa penasihat sekaligus untuk kemudian membandingkannya.

3. Memilih penasihat keuangan dengan spesialisasi yang salah

Beberapa penasihat keuangan memiliki spesialisasi di perencanaan pensiun, beberapa lainnya dalam hal keuangan bisnis.

Ada juga yang memang spesialisasinya terkait investasi atau perencanaan keuangan keluarga.

Nah, jadi ketika memilih penasihat keuangan, selalu pilih yang memiliki spesialisasi dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhanmu.

4. Memilih penasihat keuangan dengan strategi yang tidak sesuai

Setiap penasihat keuangan memiliki strategi uniknya masing-masing.

Sejumlah penasihat mungkin akan menyarankan untuk berinvestasi, sedangkan yang lainnya lebih konservatif.

Di sini, kamu juga harus meyesuaikan kembali dan mengetahui strategi apa yang biasanya dipilih oleh penasihat tersebut.

Baca Juga: Upah Mininum di Indonesia Disebut Terlalu Tinggi, Ini Kenaikan UMP 2022

5. Tidak bertanya tentang kredensial

Untuk memberikan nasihat keuangan ke klien, seorang penasihat keuangan harus melewati ujian terlebih dahulu.

Jadi, selalu tanyakan terkait kredensial, sertifikat, atau pun lisensi, ya.

6. Tidak mengetahui bagaimana mereka menerima pembayaran

Sebelum menandatangani kontrak atau setuju untuk memakai jasanya, sebaiknya tanyakan dulu bagaimana mereka menerima pembayaran.

Sebab, ada penasihat keuangan yang tidak hanya menerima biaya, tetapi juga meminta beberapa persen dari aset yang kamu miliki.

Adapun penasihat keuangan yang dibayar melalui komisi yang didapat dari bunga majemuk.

Itulah beberapa kesalahan dalam memilih penasihat keuangan yang harus Kawan Puan hindari. (*)

Sumber: investopedia.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh