Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Bisa Dipengaruhi oleh Olahraga

Ratu Monita - Senin, 22 November 2021
Olahraga memengaruhi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Olahraga memengaruhi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. Pixabay

Parapuan.co - Kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah kebiasaan olahraga.

Dengan melakukan aktivitas fisik yang teratur dapat memengaruhi kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, dalam hal ini kesuburan.

Melansir dari laman Shape, hal ini pun telah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat meningkatkan fungsi reproduksi dan meningkatkan kesuburan.

Sebuah studi lainnya yang dilakukan divisi Obstetrics & Gynecology di University of Texas Health Science Center menemukan bahwa perempuan yang berolahraga 30 menit atau lebih setiap hari memiliki penurunan risiko infertilitas karena gangguan ovulasi.

Di sisi lain, beberapa data menunjukkan terlalu banyak olahraga dapat memengaruhi penurunan kesuburan, seperti yang ditemukan oleh studi tahun 2009 di Human Reproduction dan studi Harvard tentang atlet elit.

Dengan kata lain, aktivitas fisik memiliki peran pada peluang seorang perempuan untuk hamil.

Namun Robert Brzyski, MD, PhD, professor of obstetrics and gynecology at the University of Texas Health Science Center at San Antonio menyampaikan, "Studi yang menjadi dasar atas saran kebugaran masih sulit ditemukan dan seringkali bertentangan, jadi sulit untuk memberikan pedoman definitif bagi perempuan untuk diikuti." 

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Bahaya Pemakaian Tisu untuk Mengeringkan Miss V

Sebagian besar ahli ob-gyn dan spesialis tidak memberikan saran olahraga tertentu, terutama untuk perempuan dengan indeks massa tubuh (BMI) yang sehat dan riwayat menstruasi yang normal atau tidak memiliki masalah kesehatan organ kewanitaan tertentu.

"Kecuali menstruasi seorang perempuan tidak ada atau tidak teratur, olahraga biasanya merupakan variabel terakhir yang kita lihat, karena itu yang paling sedikit kita ketahui dan efeknya bervariasi dari perempuan ke perempuan," katanya.

Cara meningkatkan kesuburan dengan olahraga

Menurut Sheila Dugan, MD, Ketua Inisiatif Kesehatan Strategis American College of Sports Medicine tentang Wanita, Olahraga, dan Aktivitas Fisik, tidak ada cara khusus untuk meningkatkan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, dalam hal ini kesuburan dengan olahraga. 

Karena, belum ada studi khusus tentang olahraga pada perempuan yang mencoba hamil secara alami.

Dengan kata lain, olahraga yang dilakukan tetap sama seperti pada umumnya dengan durasi 150 menit setiap minggu.

Itu berarti melakukan olahraga 30 menit dengan jenis aktivitas intensitas sedang selama lima hari dalam seminggu.

Sementara, untuk perempuan yang memiliki berat di bawah atau kelebihan berat badan harus berkonsultasi dengan profesional kebugaran bersertifikat, seperti ahli fisiologi olahraga atau trainer.

Hal ini perlu dilakukan untuk menyesuaikan program berdasarkan input dan output energi mereka, kata Dr. Dugan.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Hal yang Terjadi saat Lupa Minum Pil KB

Jika memiliki berat badan normal

Bagi yang memiliki berat badan normal, maka kamu cukup melanjutkan aktivitas olahraga rutin yang biasa dijalani.

Namun, jika memiliki gangguan kesehatan organ kewanitaan seperti siklus menstruasi tidak teratur atau belum hamil setelah beberapa bulan, maka disarankan untuk mengurangi olahraga.

"Namun, jika BMI atau persentase lemak tubuh tetap sama, maka stres juga memiliki efek negatif pada produksi hormon reproduksi dan kesuburan," kata Dr. Brzyski.

Jika kekurangan berat badan

Selanjutnya, jika memiliki masalah kekurangan berat badan, maka ditargetkan untuk mengonsumsi kalori harian sebanyak 2.400 hingga 3.500 kalori sehari.

Jumlah ini penting untuk menambah berat badan yang akan membawa bobot tubuh ke kisaran BMI normal, atau lemak tubuh di atas 12 persen.

Jika memiliki kebiasaan berolahraga selama lima hari atau lebih dalam seminggu, maka pertimbangkan mengurangi menjadi tiga hari untuk meningkatkan kesuburan.

Alice Domar, PhD, direktur eksekutif di Domar Center for Mind/Body Health di Boston IVF, mengatakan, hatha yoga menarik bagi perempuan dalam kategori ini.

"Ini membuat mereka tetap bugar dan kencang tanpa potensi dampak buruk dari olahraga berat," ungkapnya.

Jika kelebihan berat badan

Lain halnya bagi mereka yang memiliki kelebihan berat badan.

Dalam hal ini akan disarankan untuk mengurangi jumlah kalori dan meningkatkan intensitas latihan secara bertahap untuk mencapai BMI yang nantinya bantu meningkatkan kesuburan.

Dianjurkan untuk melakukan 60 menit latihan kardio selama lima hari dalam seminggu, dan latihan kekuatan selama 30 menit yakni tiga kali seminggu.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Tanda Celana Dalam Harus Diganti Baru

Jika sedang menjalani perawatan kesuburan

Kemudian, bagi Kawan Puan yang tengah menjalani perawatan kesuburan, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai olahraga. 

Olahraga yang intens dan begitu kuat, dapat menyebabkan ovarium yang telah membesar akibat penggunaan obat kesuburan berubah.

Jadi, kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan juga dipengaruhi oleh kebiasaan olahraga seseorang. (*) 

Sumber: shape
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri