Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Bisa Dipengaruhi oleh Olahraga

Ratu Monita - Senin, 22 November 2021
Olahraga memengaruhi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Olahraga memengaruhi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. Pixabay

Jika kekurangan berat badan

Selanjutnya, jika memiliki masalah kekurangan berat badan, maka ditargetkan untuk mengonsumsi kalori harian sebanyak 2.400 hingga 3.500 kalori sehari.

Jumlah ini penting untuk menambah berat badan yang akan membawa bobot tubuh ke kisaran BMI normal, atau lemak tubuh di atas 12 persen.

Jika memiliki kebiasaan berolahraga selama lima hari atau lebih dalam seminggu, maka pertimbangkan mengurangi menjadi tiga hari untuk meningkatkan kesuburan.

Alice Domar, PhD, direktur eksekutif di Domar Center for Mind/Body Health di Boston IVF, mengatakan, hatha yoga menarik bagi perempuan dalam kategori ini.

"Ini membuat mereka tetap bugar dan kencang tanpa potensi dampak buruk dari olahraga berat," ungkapnya.

Jika kelebihan berat badan

Lain halnya bagi mereka yang memiliki kelebihan berat badan.

Dalam hal ini akan disarankan untuk mengurangi jumlah kalori dan meningkatkan intensitas latihan secara bertahap untuk mencapai BMI yang nantinya bantu meningkatkan kesuburan.

Dianjurkan untuk melakukan 60 menit latihan kardio selama lima hari dalam seminggu, dan latihan kekuatan selama 30 menit yakni tiga kali seminggu.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Tanda Celana Dalam Harus Diganti Baru

Jika sedang menjalani perawatan kesuburan

Kemudian, bagi Kawan Puan yang tengah menjalani perawatan kesuburan, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai olahraga. 

Olahraga yang intens dan begitu kuat, dapat menyebabkan ovarium yang telah membesar akibat penggunaan obat kesuburan berubah.

Jadi, kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan juga dipengaruhi oleh kebiasaan olahraga seseorang. (*) 

Sumber: shape
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri