Seorang ARMY Bangladesh Diduga Mengalami Kekerasan pada Perempuan

Putri Mayla - Sabtu, 20 November 2021
Kekerasan pada perempuan berbentuk ancaman seksual diduga dialami oleh seorang BTS ARMY di Bangladesh.
Kekerasan pada perempuan berbentuk ancaman seksual diduga dialami oleh seorang BTS ARMY di Bangladesh. Photo by Keira Burton from Pexels

Parapuan.co - Kekerasan pada perempuan diduga telah terjadi pada seorang ARMY, penggemar BTS, di Bangladesh.

Kekerasan itu terjadi karena sang perempuan penggemar (fangirl) kedapatan menggunakan merchandise BTS saat berjalan di jalanan Bangladesh.

Namun entah mengapa, tiba-tiba seorang pria di jalanan mengancam akan memperkosanya jika ia tidak melepaskan merchandise yang ia kenakan.

Melansir Bollywoodlife, ARMY itu mengklaim bahwa pria di jalanan mengancam akan menyerangnya secara seksual jika dia melihatnya menggunakan merchandise BTS lagi.

ARMY di Bangladesh itu pun mengalami kekerasan yakni tangannya dipegang dengan amat erat hingga meninggalkan bekas memar.

Ia kemudian berbagi foto pergelangan tangannya yang memar melalui utas di Twitter. 

Baca Juga: Tanda dan Dampak Kekerasan pada Perempuan Remaja dan Anak, Apa Saja?

 

Kekerasan pada perempuan secara seksual yang diduga terjadi pada ARMY di Bangladesh ini diunggah kembali dalam Bahasa Indonesia oleh akun Twitter @7btsupdates pada Jumat, (19/11/2021).

Seorang ARMY di Bangladesh tersebut mengatakan, "Aku sedang berjalan pulang habis sekolah dan menggunakan tas BTS ketika..."

"Tiba-tiba ada pria menarik tasku dan berkata "jika kamu tidak membuang tas ini sekarang aku akan memperk*samu.." tulisnya dalam unggahan Twitter.

Seperti yang disampaikan oleh unggahan tersebut, dilaporkan ada lebih dari seratus kasus kekerasan yang ditargetkan pada ARMY.

ARMY yang menjadi target adalah mereka yang menggunakan merchandise BTS di jalanan.

Kejahatan terhadap perempuan itu dilakukan oleh pelaku dengan meremas tangannya begitu kuat hingga merasa tulangnya akan patah.

Kekerasan pada perempuan berbentuk ancaman secara seksual ini diberitakan telah dilaporkan lebih dari seratus kali ke kepolisian.

Selain ancaman secara seksual, Kekerasan Berbentuk Gender Online (KBGO) juga pernah dialami oleh ARMY Indonesia.

Jasmine Floretta dari Kajian Gender Universitas Indonesia yang juga seorang perempuan penggemar mengaku, ia dan teman-teman ARMY lainnya kerap dikerdilkan karena mereka penggemar K-Pop.

"Saya menemukan sebuah unggahan di Twitter yang menyatakan bahwa perempuan penggemar adalah kelompok perempuan dengan IQ rendah yang hanya bisa menyembah laki-laki yang ada di grup musik idola mereka," ungkap Jasmine.

Baca Juga: Gejala Seseorang Mengalami Kekerasan pada Perempuan secara Emosional

Jasmine kerap kali berargumen dengan oknum-oknum yang menuliskan ujaran kebencian tersebut.

Namun, Jasmine mengaku mendapat serangan balik yang menargetkan gendernya sebagai perempuan.

"Mereka tidak mau mendengarkan kita karena kita adalah perempuan," ungkap Jasmine.

Bagi Jasmine, hal tersebut merupakan bentuk kekerasan berbasis gender yang sangat seksis dengan memberi label kepada perempuan penggemar yang sangat rendah.

Menurut Jasmine, perempuan penggemar seakan-akan hanya bisa menyembah, padahal kenyataannya banyak perubahan dan aksi sosial yang telah dilakukan oleh para perempuan penggemar.

Kejahatan terhadap perempuan berbentuk KBGO ini juga marak dialami oleh perempuan lainnya.

 

Menurut Internet Governance Forum, kekerasan berbasis gender online mencakup spektrum perilaku; termasuk penguntitan, pengintimidasian, pelecehan seksual, pencemaran nama baik, ujaran kebencian, dan eksploitasi.

KBGO juga dapat masuk ke dunia offline jika korban atau penyintas mengalami kombinasi penyiksaan fisik, seksual, dan psikologis secara online maupun langsung di dunia nyata. 

Modus dan Tipe KBGO

Mengutip panduan yang disusun SAFEnet, berikut ini modus dan tipe-tipe KBGO yang harus Kawan Puan waspadai.

- Pendekatan untuk memperdaya (cyber grooming)

- Pelecehan online (cyber harassment)

- Peretasan (hacking)

- Konten ilegal (illegal content)

Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan Secara Domestik dapat Berdampak pada Anak-anak

- Pelanggaran privasi (infringement of privacy)

- Ancaman distribusi foto/video pribadi (malicious distribution)

- Pencemaran nama baik (online defamation)

- Rekrutmen online (online recruitment).

Kekerasan dan kejahatan seksual masih marak terjadi pada siapa saja, tidak peduli status maupun pakaian yang dipakai.

Perempuan penggemar pun kerap kali diremehkan dan juga dikerdilkan hanya karena dianggap terlalu memuja idolanya.

Adanya kekerasan pada perempuan yang terjadi pada ARMY Bangladesh membuktikan bahwa masih ada banyak ancaman di luar sana.

(*)

Sumber: Twitter,Bollywood Life
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania