Tak Hanya Fisik, Ini Tren Baru Kecantikan yang Dipedulikan Perempuan Lintas Generasi

Dian Fitriani N - Jumat, 12 November 2021
Lauching ZAP Beauty Index 2021 membahas tren baru dunia kecantikan
Lauching ZAP Beauty Index 2021 membahas tren baru dunia kecantikan Dok. PARAPUAN

Parapuan.co - Pengaruh Pandemi Covid 19 tak hanya berdampak pada pola hidup, namun juga tren kecantikan.

Hal ini dipaparkan dalam launching ZAP Beauty Index 2021 di Hotel Des Indes Jakarta, Rabu (10/11/2021).

ZAP Beauty Index merupakan survei tahunan ZAP Clinic bersama MarkPlus Institute berisi potret hingga aktivitas perempuan Indonesia untuk mempercantik dirinya.

Kali ini ZAP melibatkan 6.000 responden perempuan berusia 15-65 tahun dari seluruh Indonesia.

Apa saja perubahan tren kecantikan dari riset ZAP Beauty Index tahun ini? Yuk, simak.

Baca Juga: Agar Pelanggan Bebas Waswas Lakukan Perawatan, ZAP Sediakan Layanan Tes Swab Antigen

Di tahun 2021, ZAP Clinic meninjau perilaku perempuan di masa pandemi mulai dari mind, physical hingga behavior.

Dalam aspek mind, ZAP Beauty Index mengupas definisi cantik perempuan Indonesia mulai dari kesehatan mental, produk eco-friendly serta pendapat mengenai koreksi wajah.

Riset menunjukkan sebanyak 56 persen merasa cantik ketika bahagia, sedangkan 48,9 persennya merasa cantik ketika berpikir positif.

"Ini sungguh di luar dugaan kita, jika tahun-tahun lalu perempuan cantik jika pakai make up, saat pandemi justru sebaliknya," ujar Yosanova Savitry, Chief Operating Officer MarkPlus Institute.

"Menarik penelitian saya pun sampai tak menyangka jika di tahun 2021 definisi cantik justru dipengaruhi mental serta lebih memilih perawatan kecantikan daripada memakai make up," tambahnya.

 

Dari penelitian ZAP Beauty Index juga menemukan perempuan Indonesia saat pandemi Covid-19 sangat peduli akan kesehatan mentalnya.

Berdasarkan survei, 83,6 persen perempuan generasi Z, disusul 80,5 persen generasi Y dan terakhir 80,3 persen generasi X mengatakan kesehatan mental sangat penting.

Hasil riset tersebut menunjukkan 87,2 persen memilih makan sehat, 66 persen lebih menyukai olahraga dan 47,5 persen menghabiskan waktu di salon sebagai penunjang kecantikan.

"Dari hasil wawancara kami, tahun 2021 perempuan Indonesia justru tampil percaya diri dengan bare face asal glowing," tutur Yosanova.

"Aku pun sama selama pandemi lebih menyukai bare face, kadang cukup bawa lip tint saja sudah percaya diri," ujar Nova Eliza, saat ditemui PARAPUAN di Hotel Des Indes, Jakarta.

Baca Juga: Kenapa Perempuan di Bawah 25 Tahun Sudah Mencari Produk Anti Aging? Ini Alasannya

Selain perawatan kulit, menurut hasil ZAP Beauty Index didapatkan kegiatan berkumpul bersama teman atau sekadar minum kopi bersama akan lebih meningkatkan kepercayaan diri mereka.

"Bisa dilihat 38,3 persen koresponden kami mengakui bahwa berkumpul dengan orang terdekat bisa manambah rasa percaya dirinya," pungkas Yosanova.

Tak hanya itu, saat pandemi Covid 19 pun perempuan lebih mempercayakan kondisi wajahnya dengan cara mengunjungi klinik kecantikan.

Dilansir dari riset ZAP Beauty Index 2021, 25 persen perempuan di bawah 25 tahun ingin melakukan koreksi wajah dengan alasan utama ingin awet muda.

"Uniknya salah satu koresponden kami bahkan sudah mengenakan sunscreen sejak usia 15 tahun untuk meminalisir kerusakan wajah," ujar Yosanova.

Menurut temuan ZAP Beauty Index 2021, alasan perempuan melakukan koreksi wajah yakni 71,6 persen memperbaiki kekurangan, 68,5 persen meningkatkan rasa percaya diri dan sisanya 56,3 persen ingin menjaga penampilan.

Itulah sebabnya saat ini banyak perempuan mendatangi klinik kecantikan di masa pandemi Covid 19.

"Menyenangkan jika melihat riset ini sekitar 62,5 persen menyatakan percaya meskipun belum pernah melakukan perawatan kecantikan," ujar Yosanova.

Baca Juga: Definisi Cantik yang Baru, Salah Satunya Cantik adalah soal Percaya DiriTerakhir yakni aspek physical, tahun 2021 membuat para penyedia produk kosmetik harus lebih selektif sebab perempuan Indonesia mulai peduli terhadap komposisi skincare yang digunakannya.

"Jika dibanding tahun sebelumnya keingintahuan akan produk kecantikan naik tiga persen," tegas Yosanova.

Hasil riset menunjukkan bahwa sebanyak 41,7 persen perempuan berusia di bawah 25 tahun sudah mulai mencari produk anti aging.

Selain anti-aging, perawatan area intim juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

ZAP Beauty Index 2021 menemukan mayoritas perempuan Indonesia dari masing-masing generasi setuju bahwa kecantikan area intim perlu dijaga melalui upaya treatment.

 

Tak terkecuali, perempuan Generasi X berusia di atas 40 tahun, dengan persentase 80,1 persen.

Sebanyak  85,8 persen responden dari Generasi Millennial dan Generasi Z pun sepakat bahwa treatment area intim sangat penting.

"Kita enggak bisa memprediksi tren apa di tahun depan, jadi penting bagi brand peduli keinginan konsumen, seperti ZAP tetap stay relevant memahami keinginan customer. Saya berharap ZAP Beauty Index dapat menjadi sumber referensi bagi pelaku industri maupun teman-teman jurnalis," tambahnya.

Senada dengan Fadly Sahab, Chief Marketing Officer ZAP Feriani Chung mengatakan hasil riset ini akan berdampak sebagai acuan data penelitian.

"ZAP Beauty Index fokus terhadap perilaku perempuan tiap generasi, selain untuk kemajuan dunia kecantikan, kami berharap bisa digunakan untuk keperluan akademik seperti tesis atau skripsi," pungkas Feriani Chung.(*)

Baca Juga: No Makeup MakeUp vs Embracing Natural Beauty: Yuk, Bicarakan!