Ini yang Perlu Perempuan Menikah Perhatikan jika Punya Pasangan Borderline Personality Disorder

Ratu Monita - Selasa, 9 November 2021
Hal yang perlu diperhatikan sebelum perempuan menikah dengan orang BPD.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum perempuan menikah dengan orang BPD. Prostock-Studio

Parapuan.co - Sebelum perempuan menikah, penting bagi wanita untuk mengenal lebih dalam sosok pasangannya. 

Hal ini dinilai penting, karena hubungan pernikahan yang akan dibangun merupakan suatu ikatan sakral yang harapannya tidak berpisah hingga maut memisahkan. 

Salah satu yang perlu diketahui pasangan adalah perihal kondisi kesehatan mental.

Karena, bukan tidak mungkin jika pasangan memiliki mental health issue, seperti borderline personality disorder (BPD).

Pasalnya, banyak kasus yang terjadi mengungkapkan bahwa orang yang memiliki BPD atau gangguan kepribadian ambang sulit mempertahankan hubungannya.

Baca Juga: Kiat Cerdas Mengatur Rumah Tangga Bagi Pasangan yang Baru Menikah

Hal ini disebabkan adanya serangkaian tantangan yang perlu dilewati ketika memiliki pasangan dengan BPD.

Oleh karena itu, penting untuk memahami ada atau tidaknya mental health issue yang dimiliki pasangan sebelum perempuan menikah.

Borderline personality disorder sendiri merupakan kondisi yang memengaruhi cara seseorang mengelola emosi dan reaksi.

Hal ini yang membuat hubungan dengan pengidap BPD seringkali kacau dan sarat konflik. 

Melansir VeryWell Mind, jika kamu mempertimbangkan untuk memulai atau menjalin hubungan bersama seseorang dengan BPD, maka Kawan Puan perlu mendidik diri sendiri tentang gangguan tersebut dan apa yang dibutuhkan, sebelum wanita menikah.

Efek pada hubungan

Perlu diketahui, sebelum perempuan menikah, penderita BPD seringkali takut orang lain akan meninggalkan mereka.

Di sisi lain, mereka juga bisa tiba-tiba berubah menjadi perasaan gelisah dan takut akan keintiman, serta mereka pun akan menarik diri dari hubungan.

Pola hubungan yang terjalin pun akan bolak-balik antara begitu perhatian dan kemudian menarik diri tiba-tiba.

Tak sampai di situ, gejala BPD lain yang secara khusus berdampak pada hubungan yakni sensitivitas pengabaian.

Hal ini dapat menyebabkan mereka dengan BPD terus-menerus mengawasi tanda-tanda bahwa seseorang dapat meninggalkan mereka dan mengartikan hal sederhana sebagai tanda bahwa pengabaian sudah dekat.

Baca Juga: 5 Tips untuk Perempuan Menikah Mengatasi Pasangan Tidak Setia

Seksualitas impulsif adalah gejala klasik lain dari pengidap BPD, dan banyak orang dengan BPD berjuang dengan masalah seksualitas.

Ditambah, sebagian besar orang dengan BPD mengalami pelecehan seksual masa kanak-kanak.

Kondisi ini pun tentunya membuat seks menjadi suatu hal yang sangat rumit bagi pengidap BPD.

Terakhir yang perlu dipahami sebelum wanita menikah dengan orang BPD, gejala BPD yang termasuk impulsif adalah melukai diri sendiri dan gejala disosiatif yang dapat berdampak secara tidak langsung pada hubungannya.

Misalnya, jika orang yang dicintai dengan BPD terlibat dalam perilaku impulsif seperti menghabiskan banyak uang, itu dapat menyebabkan keluarga stres.

Selain itu, percobaan bunuh diri bisa membuat pasangan khawatir dan takut, sehingga bisa menimbulkan hal buruk dalam hubungan.

Akankah Hubungan Bertahan?

Orang dengan BPD akan sering bilang pada awal hubungan romantis bahwa mereka menempatkan pasangan baru sebagai soosk yang begitu penting.

Terkadang mereka merasa telah menemukan pasangan yang sempurna, belahan jiwa yang akan menyelamatkan mereka, dan pemikiran seperti ini disebut idealisasi.

Masa awal hubungan ini bisa sangat mengasyikkan bagi pasangan baru.

Lagi pula, sangat menyenangkan memiliki seseorang yang merasa begitu dekat dan memahami tentang kita dan merasa seolah-olah dibutuhkan.

Akan tetapi, masalah mulai muncul ketika kenyataan hadir yakni saat seseorang dengan BPD menyadari bahwa pasangan barunya tidak sempurna.

Karena orang-orang dengan BPD berjuang dengan pemikiran dikotomis, atau melihat sesuatu hanya dalam warna hitam dan putih.

Baca Juga: Setelah Perempuan Menikah, Ini Kesalahan Sikap yang Merusak Pernikahan

Hal ini membuat mereka dapat mengalami kesulitan mengenali fakta bahwa kebanyakan orang mempunyai kekurangan.

Akibatnya, orang dengan BPD dapat dengan cepat beralih dan berpikir bahwa pasangan mereka adalah orang yang mengerikan. 

Kunci untuk menjaga hubungan dengan seseorang dengan BPD adalah menemukan cara untuk mengatasi siklus ini.

Selain itu, kamu juga perlu mendorong pasangan BPD untuk mendapatkan bantuan profesional guna mengurangi siklus ini. 

Nah, berikut hal yang perlu dipahami sebelum perempuan menikah dengan orang yang memiliki borderline personality disorder (BPD). (*)

Sumber: Verywell Mind
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda