Parapuan.co - Memelihara kucing bukan hanya soal memberikan makan dan tempat tinggal yang layak, tetapi juga soal memahami kebutuhan emosional mereka. Sama seperti manusia, kucing pun bisa mengalami stres yang memengaruhi perilaku serta kesehatan fisiknya.
Banyak pemilik kucing yang tidak menyadari bahwa hewan peliharaan kesayangannya sedang mengalami tekanan mental, karena tanda-tandanya sering kali tampak samar bahkan disalahartikan sebagai sikap rewel semata.
Padahal, stres yang dibiarkan terlalu lama bisa menyebabkan kucing mengalami gangguan kesehatan serius seperti kehilangan nafsu makan, gangguan pencernaan, bahkan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Kawan Puan sebagai pemilik tentu menginginkan yang terbaik untuk hewan peliharaanmu, bukan? Maka dari itu, penting sekali bagi mengenali penyebab stres pada kucing, memahami tanda-tandanya, dan terpenting tahu cara menenangkan mereka dengan pendekatan yang tepat.
Berikut PARAPUAN merangkum langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membantu kucing peliharaan keluar dari stres dan kembali merasa nyaman di lingkungan sekitarnya.
1. Kenali Tandanya
Langkah pertama yang tidak boleh diabaikan adalah mengenali tanda-tanda kucing saat sedang stres. Terkadang, perubahan kecil dalam perilaku kucing bisa menjadi sinyal bahwa ada sesuatu yang mengganggunya. Beberapa tanda umum stres pada kucing antara lain:
-
Menyendiri atau bersembunyi lebih sering dari biasanya.
-
Kehilangan nafsu makan atau makan secara berlebihan.
-
Munculnya perilaku agresif atau defensif secara tiba-tiba.
-
Menjilati tubuh secara berlebihan hingga menyebabkan kerontokan bulu.
-
Membuang kotoran di luar kotak pasir.
-
Terlihat gelisah atau cemas, misalnya berjalan mondar-mandir tanpa arah.
Kamu perlu memperhatikan perubahan ini dengan cermat karena setiap kucing memiliki kepribadian dan reaksi yang berbeda terhadap tekanan.
2. Temukan dan Atasi Penyebabnya
Baca Juga: 5 Bahaya Ini Mengintai Kucing Peliharaan Ketika Bermain di Luar Rumah
Setelah kamu bisa mengidentifikasi tanda-tandanya, langkah berikutnya adalah mencari tahu apa yang menjadi penyebab stres tersebut. Beberapa penyebab umum antara lain:
-
Perubahan lingkungan, seperti pindah rumah, renovasi, atau adanya tamu baru di rumah.
-
Kehadiran hewan baru di rumah yang bisa membuat kucing merasa terancam.
-
Kebisingan berlebihan dari suara petasan, alat rumah tangga, atau musik keras.
-
Perubahan rutinitas, misalnya waktu makan atau perhatian dari pemilik yang berkurang.
-
Kondisi kesehatan, seperti rasa sakit atau penyakit yang belum terdeteksi.
Dengan mengetahui penyebabnya, kamu bisa mulai membuat lingkungan yang lebih kondusif bagi kucingmu.
3. Ciptakan Ruang Aman dan Nyaman untuk Kucing
Melansir dari Kompas.com, saat merasa stres kucing cenderung mencari tempat aman untuk bersembunyi. Maka dari itu, penting untuk menyediakan ruang tenang dan bebas gangguan dalam rumah. Sediakan area khusus dengan:
- Tempat tidur empuk.
- Akses ke tempat tinggi seperti rak atau pohon kucing.
- Mainan kesukaannya.
- Kotak pasir, makanan, dan air bersih.
Tambahkan aroma yang menenangkan seperti catnip atau camilan favorit di sekitar ruangan. Hindari juga interaksi berlebihan, terutama dari anak-anak atau hewan peliharaan lain, agar kucing merasa lebih tenang.
4. Berikan Rutinitas yang Konsisten
Kucing adalah makhluk yang menyukai rutinitas. Jika kamu sering mengubah waktu makan, bermain, atau interaksi, hal ini bisa memicu stres karena mereka merasa tidak punya kontrol terhadap lingkungannya. Cobalah untuk:
-
Memberi makan pada waktu yang sama setiap hari
-
Bermain secara rutin, minimal 10–15 menit dua kali sehari
-
Menyediakan waktu khusus untuk membelai atau berbicara dengan kucing agar ia merasa diperhatikan
Konsistensi ini akan memberikan rasa aman dan memperkuat ikatan emosional antara kamu dan kucingmu.
5. Konsultasikan ke Dokter
Jika setelah berbagai upaya kondisi kucingmu tidak juga membaik, maka kamu perlu segera membawa kucing ke dokter hewan. Bisa jadi, stres yang dialaminya berhubungan dengan masalah kesehatan lebih serius.
Dokter bisa membantu dengan pemeriksaan fisik atau memberikan obat penenang ringan jika memang dibutuhkan dalam jangka pendek.
Baca Juga: Kenapa Kucing Menjilati Pemilik? Ini Makna Dibalik Perilakunya
(*)