Parapuan.co - Kawan Puan mungkin pernah mengalami momen ketika anak bulu (anabul) mendekat dengan lembut, duduk di sampingmu, lalu tiba-tiba mulai menjilati tangan, kaki, atau bahkan wajahmu.
Sekilas, tindakan ini terasa lucu atau membuat geli, tapi sebenarnya ada makna yang jauh lebih dalam di balik kebiasaan tersebut. Banyak orang yang bertanya-tanya, apakah kucing menjilati manusia sebagai bentuk kasih sayang, atau justru pertanda lain yang belum banyak diketahui oleh pemiliknya?
Apakah ini berkaitan dengan insting liar mereka, atau justru merupakan hasil dari ikatan emosional yang telah terjalin dengan erat antara kucing dan manusia?
Mengetahui arti dari perilaku menjilati ini sangat penting, terutama jika kamu ingin memahami bahasa tubuh dan emosi kucing peliharaanmu dengan lebih baik. Dalam dunia hewan, komunikasi tidak selalu terjadi lewat suara atau ekspresi wajah seperti yang biasa dilakukan manusia.
Sebaliknya, kucing berkomunikasi melalui berbagai bentuk perilaku, mulai dari mengeong, mengedipkan mata perlahan, hingga tindakan seperti menjilat. Maka, ketika kucingmu tiba-tiba menjilati kulitmu, bisa jadi itu adalah pesan yang sedang coba disampaikannya kepadamu.
Mengutip dari laman Kompas.com, berikut makna kucing menjilat pemiliknya.
1. Bentuk Kasih Sayang
Salah satu alasan paling umum mengapa kucing menjilati pemiliknya adalah karena mereka ingin menunjukkan kasih sayang. Dalam dunia kucing, menjilati merupakan salah satu cara utama untuk membentuk dan memperkuat ikatan sosial.
Saat kucingmu menjilati pemiliknya, mereka menganggapmu sebagai bagian dari keluarga mereka. Kamu dianggap sebagai teman, anggota koloni, bahkan figur parental, sehingga perilaku ini merupakan bentuk ekspresi kasih yang tulus.
Baca Juga: Pemilik Perlu Peka, Ini Tanda Kucing Peliharaan Sedang Marah Padamu
Mereka mungkin tidak bisa mengucapkan 'aku sayang kamu' seperti manusia, tapi melalui jilatan mereka, itulah caranya menyampaikan perasaan tersebut.
2. Menandai Kamu Sebagai Bagian Teritorialnya
Kucing adalah hewan yang sangat teritorial, dan mereka memiliki banyak cara untuk menandai wilayah atau individu yang mereka anggap sebagai bagian dari zona aman mereka.
Selain menggunakan kelenjar aroma yang ada di pipi dan ekor, menjilati juga bisa menjadi cara untuk meninggalkan aroma khas mereka pada kulitmu. Jadi ketika kucing menjilati kamu, sebenarnya mereka juga sedang mengklaim kamu sebagai bagian dari wilayah atau milik mereka.
Hal ini sangat umum terjadi pada kucing yang merasa sangat dekat dan nyaman dengan pemiliknya. Bagi mereka, kamu bukan sekadar manusia yang memberi makan dan membersihkan tempat tinggalnya, tapi juga bagian dari hidupnya yang penting dan layak dilindungi.
3. Tanda Stres atau Kecemasan
Meskipun menjilati sering kali menjadi tanda kasih sayang atau kenyamanan, pada beberapa kasus, kucing yang terlalu sering atau agresif menjilati pemiliknya bisa jadi sedang mengalami stres atau kecemasan.
Menjilat menjadi bentuk perilaku kompulsif yang membantu mereka menenangkan diri, mirip dengan kebiasaan menggigit kuku pada manusia saat gugup.
Jika kamu merasa jilatan kucingmu terlalu sering, berlangsung lama, atau disertai dengan tanda-tanda stres lain seperti menghindari makanan, bersembunyi, atau agresif, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mengetahui apakah ada faktor lingkungan atau kesehatan yang memengaruhi perilaku tersebut.
Baca Juga: Meski Disukai Manusia, 5 Aroma Ini Ternyata Tidak Disukai Kucing
(*)