5 Jajanan Khas Kotagede Yogyakarta, Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Anna Maria Anggita - Selasa, 9 November 2021
Jajananan khas KOtagede, Yogyakarta
Jajananan khas KOtagede, Yogyakarta MielPhotos2008

Ukel dan banjar
Ukel dan banjar houseofkitkat

4. Banjar

Kemudian ada banjar yang bentuknya sama seperti ukel.

Adonan yang dibuat untuk banjar pun sama dengan ukel, hanya saja banjar itu tidak dilapisi gula.

"Banjar itu sebelum jadi ukel ya jadi banjar dulu. Jadi adonan berbentuk angka 8 itu yang sudah digoreng tapi belum diberi gula, namanya banjar," ungkap Murdijati.

Murdijati menjelaskan bentuk ukel dan banjar itu melambangkan sanggul perempuan yang harus ke kraton.

"Kan kalau masuk ke kraton harus pakai sanggul tekuk," bongkarnya.

Baca Juga: Pentingnya Tidak Terpancing Ngebut di Jalan Tol, Ini Tips Aman Berkendara

5. Roti kembang waru

Roti kembang waru
Roti kembang waru Lea Lyliana

Camilan tradisional lain khas Kotagede selanjutnya yakni roti kembang waru.

"Aslinya itu terbuat dari tepung beras tapi setelah terigu datang, itu lalu bahannya berubah menjadi terigu," kata Murdijati.

Dalam sejarahnya, roti kembang waru terinspirasi dari pohon waru yang kala itu digunakan untuk membuat rangka dan wadah keris.

"Roti kembang waru itu sebetulnya memang orang-orang di Kotagede itu kan banyak yang menjadi pecinta keris karena dekat dengan keraton.

"Mereka itu membutuhkan banyak untuk rangka dan untuk wadahnya, itu kayu waru, karena itu banyak ditanaman pohon waru. Kemudian, itu mengilhami para wanita untuk membuat kue," ceritanya.

Sangat disayangkan, pembuat roti kembang waru mulai jarang.

Meski demikian, kamu tetap bisa menemukan jajanan ini di pasa Kotagede saat pagi hari.

(*) 

Thailand Viral di TikTok, Ini 5 Tips Traveling ke Negeri Gajah Putih Saat Heatwave