4 Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan yang Buat Sulit Hamil

Ratu Monita - Senin, 25 Oktober 2021
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. Wirestock / Freepik

Parapuan.co - Tanpa mengenal usia, masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dapat menyerang siapa saja. 

Beberapa masalah tersebut dapat berisiko membuat perempuan sulit hamil di kemudian hari.

Padahal, kehamilan menjadi momen yang paling diimpikan oleh sebagian besar pasangan. 

Meski berisiko, bukan berarti mereka penderita masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan ini tidak bisa hamil.

Pada kenyataannya, banyak perempuan yang tetap bisa hamil dan melahirkan bayi sehat tanpa perawatan khusus walaupun memiliki masalah kesehatan reproduksi. 

 

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: 5 Gaya Hidup Sehat Penderita PCOS

Namun, menjalani perawatan khusus pada akhirnya menjadi pilihan yang banyak orang jika mengalami masalah kesehatan seksual. 

Melansir dari laman Today Parents, berikut masalah kesehatan reproduksi yang berisiko membuat perempuan sulit hamil:

1. Endometriosis

Masalah kesehatan organ kewanitaan ini menjadi penyebab dari infertilitas dan nyeri hebat saat menstruasi lho, Kawan Puan. 

Endometriosis merupakan suatu kondisi ketika jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim justru tumbuh di luar rahim, seperti ovarium, tuba falopi, vagina, dan bahkan bisa menjangkau organ-organ lain di dalam tubuh.

Kondisi tersebut pada akhirnya meninggalkan bekas luka yang membuat tuba falopi kesulitan untuk mengambil sel telur.

 

Pada sebagian orang, endometriosis tidak memengaruhi kesuburan. Tetapi, pada sebagian lainnya endometriosis dapat menyebabkan peradangan kronis yang mengurangi kemungkinan embrio berhasil ditanamkan di dalam rahim.

Dalam kasus yang lebih parah, masalah kesehatan seksual dan reproduksi ini dapat menyebabkan bekas luka pada tuba falopi hingga membuatnya menjadi tersumbat.

Bekas luka endometriosis bisa dioperasi. Untuk mendapatkan kehamilian dokter mungkin akan merekomendasikan proses bayi tabung.

2. Polycystic ovary syndrome (PCOS)

Kondisi PCOS menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan hormon yang membuat kesuburan perempuan menjadi terganggu.

Yaakov Bentov, seorang ahli endokrinologi reproduksi dan direktur penelitian di Anova Fertility Toronto mengemukakan hal serupa. 

 

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Tanda Masuk Masa Ovulasi

Gejala umum dari masalah kesehatan organ kewanitaan ini adalah menstruasi tidak teratur dan wajah berjerawat.

Kondisi ini terjadi karena adanya kadar hormon androgen pria yang lebih tinggi dari normal.

Untuk mengatasi masalah reproduksi satu ini, pengobatannya dengan mengendalikan gejala yang muncul akibat sindrom tersebut.

Sementara itu untuk meningkatkan peluang kehamilan, perempuan yang memiliki PCOS perlu menjalani pengobatan secara teratur, di bawah pemantauan dokter kandungan.

3. Uterine Fibroid

Fibroid adalah tumor yang tumbuh di rahim dan menyebabkan nyeri hebat saat menstruasi.

Kondisi tidak sepenuhnya mempengaruhi kesuburan perempuan.

Meskipun satu subtipe yang biasa dikenal sebagai fibroid submukosa, kelainan ini tumbuh di lapisan rahim.

Pada akhirnya, masalah kesehatan seksual dan reproduksi muncul karena embrio jadi sulit ditanamkan dan keguguran rentan terjadi 

“Itulah sebabnya melakukan pemeriksaan pada perempuan terkait kesuburannya, kami selalu melihat juga ke bagian rongga rahim terkait ada atau tidaknya fibroid,” kata Bentov.

Untuk pengobatan masalah kesehatan organ kewanitaan ini, Kawan Puan harus melakukan operasi untuk membersihkan fibroid melalui serviks.

4. Pelvic Inflammatory Diseases (Radang Panggul)

Masalah kesehatan reproduksi ini terjadi ketika saluran reproduksi bagian atas, seperti rahim, leher rahim, dan indung telur mengalami peradangan akibat infeksi bakteri dari vagina.

Radang panggul dapat dipicu oleh penyakit seksual menular, namun tak menutup kemungkinan ada faktor lain yang bisa memicu radang panggul.

Bila terus dibiarkan, radang panggul dapat menimbulkan jaringan parut pada sistem reproduksi hingga menghalangi tuba falopi.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan Diet Ini

Dalam beberapa kasus, melakukan pembedahan dapat membantu mengatasi jaringan parut tersebut.

Sayangnyam prosedur ini tidak meningkatkan peluang kehamilan yang signifikan.

Meski begitu, banyak perempuan pengidap radang panggul masih bisa hamil dengan cara IVF.

Demikian masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang dapat mengakibatkan perempuan sulit hamil, semoga bermanfaat!

(*)