Sebagai contoh, beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) cenderung memilih kandidat dengan jiwa nasionalisme yang tinggi dan memiliki kontribusi nyata terhadap lingkungan.
Sementara itu, Chevening lebih fokus pada figur seorang profesional, dan Fulbright lebih menyukai kandidat dengan sosok karakter pemimpin yang memiliki rencana jangka panjang.
“Beasiswa itu disesuaikan melalui karakter, kemampuan, dan bakat masing-masing. Gagal pada satu beasiswa, belum tentu gagal di beasiswa lain karena setiap beasiswa punya karakter berbeda-beda,” ujar CEO & Founder TransforMe, Retno Lestari, dikutip dari siaran pers yang diterima PARAPUAN.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi Kawan Puan untuk memiliki pengetahuan terhadap kemampuan diri serta visi misi untuk masa depan.
Baca Juga: Beasiswa S1 dan S2 di Australia, ASEAN Scholarship 2022 Macquarie University
2. Koneksi internasional merupakan hal penting
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Wise, yakni sebuah perusahaan teknologi global untuk memindahkan uang, motivasi terbesar pelajar untuk kuliah ke luar negeri adalah untuk membangun jaringan dan hubungan yang kuat.
Survei tersebut dilakukan oleh Wise bekerja sama dengan TransforMe.
Adapun alasan lainnya yang menjadi motivasi pelajar adalah untuk mendapatkan pengalaman hidup baru dan untuk meningkatkan prospek kerja di masa depan.
