Tiongkok Tugaskan Astronot Perempuan di Stasiun Luar Angkasa Baru Tiangong

Firdhayanti - Minggu, 17 Oktober 2021
Wang Yaping, astronot perempuan Tiongkok
Wang Yaping, astronot perempuan Tiongkok Instagram.com/ep.spacebr

Pada 2013, ia menghabiskan 15 hari di orbit dengan misi Shenzhou-10.

Dari modul stasiun ruang angkasa percobaan, dia memberikan kuliah sains kepada 60 juta siswa di seluruh China.

Wang menunjukkan kepada mereka tegangan permukaan cairan di luar angkasa, melakukan gerakan kung fu, dan menjawab beberapa pertanyaan.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada tahun 2015, Wang menceritakan saat pertama dia melihat Bumi dari luar angkasa.

"Ketika saya melihat ke luar jendela untuk pertama kalinya, saya menyadari arti sebenarnya dari kekuatan kehidupan ... keindahan semacam itu di luar pemahaman," katanya.

Baca Juga: Marsda Reki Irene Lumme, Perempuan Pertama yang Raih Karier Bintang Dua di TNI AU

Menurut Wang, program luar angkasa berawak tanpa astronot perempuan tidak akan lengkap.

"Seperti peran perempuan dalam keluarga. Perempuan punya tanggung jawab. Kami juga membuat misi yang serius lebih hidup dan menyenangkan," katanya.

Selain itu, ia juga mengatakan tentang bobot astronot perempuan yang lebih ringan.

"Kami para astronot perempuan memiliki berat yang lebih ringan (daripada laki-laki, dan) itu lebih ekonomis untuk misi tersebut," ujarnya. 

Sebelumnya, astronot perempuan asal Tiongkok bernama Liu Yang membuat sejarah sebagai perempuan pertama yang menjelajah ruang angkasa pada 2012. 

Bersama 3 orang awak, Liu Yang berangkat menggunakan pesawat ruang angkasa Shenzhou 9. 

Sumber: CNN
Penulis:
Editor: Arintya