Sering Tidak Disadari, 4 Hal Ini Menyebabkan Kita Jadi Ibu yang Toksik

Saras Bening Sumunarsih - Sabtu, 16 Oktober 2021
Contoh perilaku ibu toksik
Contoh perilaku ibu toksik Freepik

Parapuan.co - Peran orang tua, terutama ibu sangat penting bagi kehidupan anak, Kawan Puan. 

Selain merawat anak seperti memberi makan makanan bergizi, ibu juga berperan sangat penting bagi anak.

Seorang ibu harus membimbing anak dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan seperti kebaikan. 

Mengajarkan kebaikan mungkin sudah kita lakukan, tetapi secara tidak kita sadari kita bisa menjadi ibu yang toksik bagi anak-anak. 

Alih-alih mendekatkan diri dengan anak, Kawan Puan justru menggangu privasi anak bahkan terlalu mengontrolnya.

 

Baca Juga: Ini Hal yang Perlu Dipersiapkan Saat Akan Menjadi Orang Tua Baru

Dilansir dari BetterMe: Mental Health, berikut beberapa tanda ibu toksik yang kerap dilakukan secara tidak disadari: 

1. Selalu Mengkritik

Salah satu tanda yang ditunjukan ibu toksik adalah selalu memberikan kritik kepada anak. Memberi kritik pada anak memang harus kita lakukan, tetapi berikan kritik yang membangun. 

Kritik yang diberikan juga tidak boleh terlalu sering ya, Kawan Puan. Sebab, anak bisa merasa bahwa dirinya tidak berguna dan selalu salah jika kita terlalu sering memberi kritik. 

Memberi masukan sangat diperkenankan, tetapi jangan berikan kritik terkait prestasi atau hal lain menyangkut fisik. 

Justru sebagai orang tua, kita harus mendukungnya agar menjadi anak yang lebih baik dari versi mereka saat ini. 

Saat Kawan Puan mendapati nilai anak lebih rendah dari teman sekelasnya, lebih baik beri mereka dukungan dibanding memarahi sambil memberi kritik.

Kasus lain yang mungkin ditemui adalah kamu menemukan tubuh buah hati kita lebih besar dari sebelumnya.

Dibanding mengkritik sambil menyebutkan kalau ia gendut, lebih baik Kawan Puan mengajaknya untuk berolahraga bersama.

 

 

 

 

Baca Juga: 5 Cara Orang Tua Menjelaskan Makna Pernikahan pada Anak Balita

2. Terlalu Mengontrol

Terlalu mengontrol anak bukanlah contoh ibu yang baik, Kawan Puan. Bukan merasa dijaga dan dilindungi, anak justru akan merasa dikendalikan. 

Selain itu, mengontrol anak berlebihan dapat membuat mereka bergantung padamu lho, Kawan Puan.

Sebab ada sang ibu yang akan selalu mengarahkannya, anak bisa kesulitan dalam mengambil keputusan. 

Pada akhirnya, anak akan selalu mengandalkan dirimu dan sulit hidup mandiri. 

3. Mengabaikan

Bagaimana jika ibu justru tidak dekat anaknya baik secara emosional maupun fisik padahal sudah kewajiban seorang ibu untuk memberi perhatian bagi buah hati?

Tidak memiliki kedekatan fisik dan emosional akan membuat anak merasa diabaikan. 

 

Jika kondisi ini terus berlanjut, anak mungkin akan mulai terbiasa tanpa kehadiranmu.

Pada akhirnya, ibu dan anak tidak lagi saling melibatkan satu sama lain di setiap masalah. Hal ini bisa menyebabkan anak haus akan kasih sayang.

4. Ikut campur

Ketika seseorang melanggar batas-batas privasi, orang lain sangat mungkin merasa tidak nyaman.

 

Baca Juga: Begini Peran Orang Tua untuk Mengatasi Rasa Malu dalam Diri Anak

Begitu pula dengan ibu yang terlalu ikut campur urusan anaknya, akan membuat anak tidak bisa memiliki privasi. 

Mungkin ini adalah bentuk kekhawatiran, tetapu tidak baik jika Kawan Puan terlalu ikut campur urusan pribadi anak.

Terkadang kita tidak menyadari melakukan beberapa hal di atas. Tetapi, perilaku di atas dapat menyebabkan kita menjadi ibu toksik. 

 

(*)