Olahraga untuk Perempuan Pengidap Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS)

Putri Mayla - Jumat, 15 Oktober 2021
Olahraga untuk perempuan pengidap sindrom polikistik ovarium (PCOS).
Olahraga untuk perempuan pengidap sindrom polikistik ovarium (PCOS). torwai

Parapuan.co - Olahraga untuk perempuan tetap bisa dilakukan bagi pengidap Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS).

PCOS merupakan gangguan kesuburan ovulasi yang terjadi pada perempuan di usia subur.

Kondisi ini kerap kali baru disadari saat perempuan mengalami siklus haid yang tidak teratur dan tidak kunjung hamil.

Selain itu, PCOS menyebabkan perempuan tidak mengalami ovulasi karena sel telur yang berukuran kecil.

Baca Juga: 5 Gerakan Olahraga untuk Perempuan yang Bisa Dilakukan di Kantor

Walaupun mengidap PCOS, ada beberapa olahraga untuk perempuan yang bisa dilakukan.

Hal ini untuk membuat hormon lebih teratur dan lebih seimbang.

Selain itu, perempuan dengan obesitas yang mengidap PCOS dapat melakukan olahraga untuk mengurangi berat badan.

Sementara itu, olahraga juga bisa membantu menjaga berat badan.

Selain olahraga, menjaga pola hidup sehat juga penting untuk pengidap PCOS.

Melansir dari Healthline, berikut jenis latihan fisik yang dapat dilakukan perempuan pengidap PCOS.

 

Berikut ini adalah jenis olahraga untuk perempuan yang mengalami PCOS.

1. Latihan kardiovaskular 

Ini adalah latihan yang membuat jantung terpompa, biasanya sekitar 50 hingga 70 persen dari detak jantung maksimum, jika kamu melakukan olahraga sedang.

Kamu dapat menghitung detak jantung maksimum dengan mengurangkan usia dari 220.

Kardiovaskular merupakan salah satu olahraga yang umum dilakukan.

Sementara itu, latihan kardiovaskular ini termasuk aktivitas berjalan, mengendarai sepeda, menari, atau mengikuti kelas aerobik.

Baca Juga: Gerakan Olahraga untuk Perempuan yang Bisa Dilakukan dalam 20 Menit

2. Latihan HIIT

Latihan interval intensitas tinggi (HIIT) melibatkan penyeimbangan latihan yang intens dengan interval istirahat.

Latihan HIIT mencakup mendaki gunung, tuck jumps, dan burpe.

Sebuah studi menyebutkan bahwa perempuan dengan obesitas lebih menikmati latihan HIIT dibandingkan dengan mereka yang melakukan olahraga sedang hingga berat secara terus menerus.

Kenikmatan dalam menjalankan olahraga merupakan hal penting.

Sebab, menikmati latihan fisik merupakan faktor untuk bertahan dengan rutinitas jangka panjang.

3. Pelatihan interval

Pelatihan interval merupakan cara untuk berolahraga pada tingkat intensitas yang berbeda.

Tetapi tidak harus dengan detak jantung maksimal yang kamu lakukan dengan HIIT.

Jenis pelatihan ini sering melibatkan latihan yang berbeda dalam sesi yang sama untuk menjaga detak jantung tetap tinggi.

4. Latihan pikiran-tubuh

Studi yang dilansir via Healthline menunjukkan bahwa perempuan dengan PCOS memiliki respons tubuh yang meningkat karena stres dan kesusahan.

Baca Juga: 3 Gerakan Olahraga untuk Perempuan Penderita Endometriosis, Apa Saja?

Hal tersebut menurut sebuah artikel di jurnal Latihan Fisik untuk Kesehatan Manusia.

Latihan yang melibatkan pikiran-tubuh seperti yoga, pilates, dan tai chi dapat membantu membakar kalori dan mengurangi tingkat stres yang memperburuk gejala PCOS.

5. Latihan kekuatan

Latihan kekuatan melibatkan penggunaan band resistensi, beban, atau berat badan sendiri untuk membangun otot.

Jenis pelatihan ini dapat membantu kamu membangun otot dan tulang yang sehat.

Meningkatkan massa otot dapat membantu kamu membakar lebih banyak kalori saat istirahat.

Selain itu, olahraga untuk perempuan ini dapat membantu kamu mempertahankan berat badan yang sehat.

(*)

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania