Sebelum Perempuan Menikah Ketahui Tips Menghadapi Pasangan PTSD

Ratu Monita - Rabu, 13 Oktober 2021
Mengetahui cara mendampingi pasangan PTSD sebelum perempuan menikah.
Mengetahui cara mendampingi pasangan PTSD sebelum perempuan menikah. FreshSplash

Parapuan.co - Sebelum perempuan menikah dengan pasangannya, penting untuk saling mengenal lebih dalam satu sama lain termasuk perihal kondisi kesehatan mental

Kesehatan mental yang dimiliki seseorang dapat memengaruhi kualitas hubungannya dengan pasangan, termasuk mereka dengan gangguan PTSD

Seseorang dengan kondisi post-traumatic stress disorder (PTSD) memiliki kecemasan yang berlebihan. Individu dengan kondisi ini biasanya memiliki emosi berlebihan bahkan akan terus berusaha menghindari hal yang mengingatkan mereka akan traumanya. 

Emosi yang dimiliki individu dengan PTSD tentu saja dapat mempengaruhi cara mereka berhubungan dengan orang lain.

Jika sebagai pasangan tidak mengerti, hal tersebut berpotensi merusak hubungan kita dan pasangan, bahkan bisa menjadi tantangan dalam hubungan itu sendiri. 

 

Baca Juga: 5 Cara Orang Tua Menjelaskan Makna Pernikahan pada Anak Balita

Padahal, hubungan yang memburuk akan berdampak negatif pada pemulihan seseorang PTSD. Oleh karena itu, penting bagi perempuan menikah tahu bagaimana cara mendampingi orang dengan PTSD, dalam hal ini pasangannya. 

Melansir dari laman Medical News Today, sebuah penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara PTSD dan masalah yang terjadi dalam hubungan.

PTSD menjadi tantangan ekstra dalam hubungan dan itu terjadi dengan cara yang berbeda, termasuk kehilangan regulasi emosi, kehilangan minat untuk mengikuti kegiatan keluarga, bahkan kehilangan minat dalam aktivitas seksual. 

Lebih lanjut lagi, pasangan dengan individu dengan PTSD akan sangat ketergantungan pada pasangan. Ia juga bisa marah yang berlebihan hingga memunculkan sikap menjauh, kritis, atau kasar. 

Selain itu, mereka juga kurang mampu memecahkan masalah karena mengalami anxiety dan kewalahan bahkan dalam konflik kecil. Sebelum perempuan melangkah ke jenjang serius, kita harus siap dengan situasi tersebut. 

Individu dengan PTSD bisa membuat pasangannya merasa mereka harus menjadi pengasuh. 

Mengurangi dukungan yang didapat dari anggota keluarga yang tidak memahami trauma atau menghargai beratnya PTSD juga bisa kita hadapi sebelum menikah. 

Perlu diketahui sebelum perempuan menikah dengan orang yang memiliki PTSD, sebagian dari mereka tidak mencari pengobatan atau mendapatkan diagnosis yang tepat.

Oleh karena itu, pasangan harus sadar bahwa PTSD dapat mempengaruhi suatu hubungan bahkan pada orang yang tidak memiliki diagnosis formal.

Sebuah studi tahun 2013 terhadap para veteran menemukan hubungan antara PTSD dan hubungan yakni dalam hubungan tersebut akan lebih banyak permusuhan dan pelecehan secara psikologis.

Baca Juga: 5 Tips Perempuan Menikah Membangun Komunikasi Sehat dengan Suami

Penelitian sebelumnya di tahun 2010 pada veteran militer dengan PTSD juga menemukan lebih banyak konflik pengasuhan, kurang percaya diri dalam hubungan mereka, lebih banyak komunikasi negatif, dan kurang kepuasan dalam pernikahan. 

Mengingat begitu berpengaruhnya PTSD terhadap hubungan, penting untuk mengetahui gejala dari PTSD sebelum perempuan melangkah ke jenjang serius dengan pasangannya.

Gejala PTSD

Mengenali gejala PTSD yang mungkin tanpa disadari dialami oleh seseorang, termasuk pasangan, sangat penting dilakukan. 

Gejala PTSD ialah mengalami trauma melalui mimpi buruk atau pikiran yang mengganggu.

Selain itu, penderita PTSD biasanya secara sengaja menghindari hal-hal yang mengingatkan mereka pada peristiwa traumatis karena mereka juga mudah terkejut.

Perempuan menikah dengan pasangan PTSD wajib tahu bahwa penderita PTSD biasanya memiliki ledakan kemarahan yang berlebihan.

Mereka tampak cemas dan tertekan, terutama dalam hal-hal yang berhubungan dengan trauma. Misalnya, penyintas kekerasan seksual mungkin lebih cemas terhadap hal yang berkaitan pada aktivitas seksual dalam hubungan.

Individu dengan PTSD memiliki pikiran negatif yang berlebihan, harga diri yang rendah, hingga rasa putus asa. Mereka juga biasanya kehilangan minat pada aktivitas yang pernah mereka sukai.

Membantu pasangan dengan PTSD

PTSD adalah kondisi medis yang serius, sehingga penting bagi pasangan untuk memahami bahwa itu sesuatu yang bisa disembuhkan orang lain.

Sebelum perempuan melangkah ke jenjang serius dengan pasangan yang memiliki PTSD, pahami dahulu individu dan hubungannya. 

Baca Juga: Sebelum Perempuan Menikah, Ini Tips Mendampingi Pasangan Pengidap OCD

Hubungan yang kuat dapat memberikan dampak baik. Sebaliknya, hubungan yang buruk membuat pemulihan dari PTSD menjadi lebih sulit.

Dengan memberikan dukungan pada pasangan dapat memberi mereka ruang yang ia butuhkan sebagai pemulihan.

Selain itu, dukungan dari pasangan juga dapat mengingatkan mereka bahwa ada seseorang yang mencintai mereka dengan setulus hati. 

Untuk membantu pasangan yang memiliki PTSD, kita jangan pernah menyalahkan pasangan mengenai kondisi traumatis yang pernah dialaminya.

Sebab, mendampingi pasangan dan menawarkan bantuan jika mereka membutuhkan menjadi lebih penting. 

Jika ia memiliki pikiran untuk mengakhiri hidupnya, maka dorong ia untuk mendapatkan perawatan tepat ke tim medis.

Ajak pasangan berdiskusi ringan dan gunakan waktu tersebut untuk bertanya mengenai perasaannya. Namun, tak perlu memaksa pasangan untuk bercerita. Biarkan ia bercerita saat siap ya, Kawan Puan.

Mendengarkan setiap cerita, tidak memotong pembicaraan, tidak menghakimi pasangan mengenai cerita yang diberikan, dan jadi pendengar terbaik adalah hal terpenting untuk pasangan dengan PTSD. 

Pahami dampak PTSD pada hubungan kamu dan pasangan, tetapi tidak menyalahkan PTSD sebagai penyebab dari segala masalah yang terjadi dalam hubungan.

Jangan lupa untuk selalu peka terhadap kondisi emosi pasangan dengan memberikan hal yang membuatnya nyaman.

Baca Juga: Red Flag dalam Hubungan Sebelum Perempuan Menikah yang Sering Diabaikan

Sebagai pasangan, minimalkan situasi, kondisi, dan orang-orang tertentu yang dapat memicu gejala PTSD muncul. Bicarakan dengan pasangan kondisi dan situasi yang membuatnya nyaman.

Jika dirasa begitu sulit untuk menjalani hubungan dengan orang yang memiliki PTSD, bukan suatu hal yang salah jika ingin melepaskan pasangan.

Sebab, kamu bukanlah terapis terlatih yang mampu menangani semua masalah yang mungkin ditimbulkan oleh PTSD.

Demikian mendampingi pasangan dengan kondisi PTSD yang perlu diketahui sebelum perempuan menikah bersama pasangannya.

(*)