Kekerasan pada Perempuan, 3 Cara Jadi Support System untuk Penyintas

Putri Mayla - Rabu, 13 Oktober 2021
Kekerasan pada perempuan: Begini cara menjadi supporting system penyintas.
Kekerasan pada perempuan: Begini cara menjadi supporting system penyintas. Tharakorn

3. Dengarkan tanpa menghakimi

Jika penyintas tersebut memutuskan untuk berbicara, dengarkan ceritanya tanpa menghakimi.

Selain itu, dengarkan dulu tanpa menawarkan nasihat, atau menyarankan solusi.

Kemungkinannya adalah jika kamu mendengarkan secara aktif, penyintas tersebut akan memberi tahu dengan tepat apa yang mereka butuhkan.

Berikan saja penyintas tersebut kesempatan penuh untuk berbicara.

Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan Sering Terjadi Saat Pacaran, Lapor ke Siapa?

Selanjutnya, kamu dapat mengajukan pertanyaan klarifikasi.

Namun, sebelumnya, biarkan penyintas melampiaskan perasaan dan ketakutannya. Bisa jadi kamu mungkin menjadi orang pertama yang menjadi tempat curhat penyintas.

Kamu dapat mengenali tanda-tanda pelecehan yang dialami penyintas secara perilaku seperti penyintas menarik diri dan menjauh dari lingkungan.

Kemudian, membatalkan janji atau rapat pada menit terakhir, sering terlambat, dan privasi yang berlebihan mengenai kehidupan pribadi mereka. 

Kerap kali, penyintas kekerasan pada perempuan juga mengisolasi diri dari teman dan keluarga. (*)

 

Sumber: verywellmind
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda