Ini 3 Tantangan Digitalisasi UMKM Fashion di Jawa Barat, Apa Saja?

Ardela Nabila - Senin, 11 Oktober 2021
Tantangan digitalisasi UMKM.
Tantangan digitalisasi UMKM. Chayanon Phumchuai

Parapuan.co - Di era yang serba modern ini, penting bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi agar dapat bertahan.

Salah satu upaya yang digencar-gencarkan oleh pemerintah kepada para pelaku UMKM lokal untuk terus bertahan dan mengikuti perkembangan zaman adalah melalui digitalisasi UMKM.

Apalagi, di masa pandemi ini banyak sekali UMKM yang mengalami penurunan omzet yang signifikan dari sebelum pandemi.

Bahkan data dari Asosiasi UMKM Indonesia menunjukkan, jumlah kerugian rata-rata yang dialami UMKM lokal akibat pandemi COVID-19 mencapai 80 persen.

Artinya, apabila ingin tetap bertahan, pelaku usaha harus mencari solusi, seperti dengan beralih ke UMKM digital dan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini.

Baca Juga: 3 Tips Membangun Bisnis dengan Ide Otentik yang Mudah bagi Pemula

Hanya saja, transformasi UMKM tradisional ke UMKM digital tidak semudah yang dibayangkan, Kawan Puan.

Menurut Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya, terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi oleh UMKM agar bisa beralih ke UMKM digital.

Tantangan dalam digitalisasi UMKM

1. Belum banyak UMKM bergabung di ekosistem digital

Meski saat ini sudah banyak sekali UMKM lokal yang memasarkan produknya secara digital melalui media sosial dan marketplace, ternyata UMKM yang belum beralih ke ekosistem digital lebih banyak lagi.

Atalia menyebutkan, banyak dari para pelaku UMKM tersebut yang masih belum terbiasa dengan teknologi saat ini.