Ini 3 Tantangan Digitalisasi UMKM Fashion di Jawa Barat, Apa Saja?

Ardela Nabila - Senin, 11 Oktober 2021
Tantangan digitalisasi UMKM.
Tantangan digitalisasi UMKM. Chayanon Phumchuai

Sehingga, untuk beralih dari pemasaran produk secara tradisional ke pemasaran produk melalui ekosistem digital masih sangat sulit.

“(Banyak UMKM yang) masih belum terbiasa dengan teknologi,” ujat Atalia Praratya, dalam acara Festival Fashion Lokal Jawa Barat, Senin (11/10/2021).

Secara keseluruhan, kata Atalia, di Indonesia baru 13 persen saja pelaku UMKM yang sudah beralih ke UMKM digital.

“Dari total 64,19 juta UMKM di Indonesia, baru 13 persen saja yang terhubung dengan pasar daring atau online marketplace. Ada data juga bahwa per Juli 2020 baru sembilan juta UMKM yang masuk digital,” jelasnya.

Baca Juga: 6 Kunci Membangun Website untuk UMKM agar Pemasaran Produk Makin Luas

2. Belum meratanya akses infrastruktur

Tantangan lainnya yang dihadapi UMKM lokal, terutama yang tidak tinggal di kota besar, adalah keterbatasan akses infrastruktur.

Dalam hal digitalisasi UMKM, akses infrastruktur yang dibutuhkan oleh UMKM agar bisa memasarkan produknya secara lebih luas tentunya adalah akses internet yang memadai.

“Menurut Kominfo, di Indonesia itu hanya sekitar 15 persen dari 83 ribu desa dengan internet yang layak,” papar Atalia Praratya.

Keterbatasan akses ini lah yang secara signifikan menghambat para pelaku UMKM, khususnya yang berdomisili di desa, untuk bisa go digital.

3. Anggapan transaksi yang menyulitkan

Ternyata, di daerah dengan akses internet yang lancar, masih ada juga pelaku UMKM yang belum memanfaatkan platform digital, Kawan Puan.