Red Flag dalam Hubungan Sebelum Perempuan Menikah yang Sering Diabaikan

Ratu Monita - Jumat, 8 Oktober 2021
Sebelum perempuan menikah, kenali ada atau tidaknya red flag dalam hubungan.
Sebelum perempuan menikah, kenali ada atau tidaknya red flag dalam hubungan. PonyWang

Parapuan.co - Sebelum perempuan menikah dengan pasangannya, penting untuk mengenal lebih dalam karakter calon suami.

Hal ini penting untuk mengetahui ada atau tidaknya red flag yang nantinya mempengaruhi keberlanjutan hubungan. 

Pada dasarnya, setiap hubungan memiliki red flag, baik hubungan yang baru terjalin atau pun hubungan yang sudah berjalan tahunan.

Hal yang membedakan adalah tingkat keparahannya dan bagaimana pasangan dapat berkompromi akan hal tersebut.

Melansir dari laman Mind Body Green, psikoterapis, Annette Nuñez menjelaskan terdapat salah satu red flag dalam hubungan yang tidak dinegosiasikan dan kerap diabaikan sebelum perempuan menikah.

Suatu hubungan yang sehat tentu saja diiring dengan adanya timbal balik alias take and give yang imbang.

Baca Juga: Sebelum Perempuan Menikah, Kenali Tanda Kalau Pasangan Setia

"Jika kamu memberi lebih dari yang kamu dapatkan kembali, itu adalah salah satu tanda bahaya," ungkap Nuñez.

Dengan kata lain, bentuk usaha yang kamu lakukan untuk pasangan harus setara dengan feedback yang kamu dapatkan. 

Karena dalam hubungan, penting bagi satu sama lain untuk saling menghormati ini.

Sebelum perempuan menempuh hidup baru, penting bagi kamu dan pasangan memahami pentingnya take and give dalam hubungan, tidak boleh memberi lebih dari yang mereka terima, atau menerima lebih dari yang mereka berikan.

Pasalnya, tak sedikit orang yang tanpa sadar dirinya telah berjuang sendirian dalam mempertahankan hubungan, khususnya sebelum perempuan menikah.

"Jika ada distribusi keseimbangan yang tidak setara di sana, maka itu adalah red flag, dan bagi saya, hal itu tidak dapat dinegosiasikan."

Kurangnya keseimbangan inilah yang dapat menyebabkan hubungan sepihak atau hubungan yang berpotensi kodependen.

Baca Juga: 5 Tips Perempuan Menikah Membangun Komunikasi Sehat dengan Suami

Untuk melihat timbal balik yang tidak merata semacam ini, dibutuhkan tingkat kejujuran dengan diri kita sendiri, serta harga diri untuk mengetahui apa yang pantas kita dapatkan.

Nuñez juga mengimbau untuk selalu memercayai naluri, jadi jika memiliki firasat buruk terkait usaha yang diberikan untuk hubungan dan tidak mendapatkan banyak balasan, percayalah pada perasaan itu.

Karena, sering kali kebanyakan dari kita tidak menyadari adanya tanda-tanda red flag dalam hubungan dan tidak bisa menilai pasangan secara objektif.  

Beberapa contoh langsung dari ketidakseimbangan meliputi:

- Satu orang secara konsisten memulai semua rencana.

- Satu orang secara konsisten menjangkau lebih dulu.

- Satu orang jauh lebih bersedia untuk berkomunikasi daripada yang lain.

Seperti kita ketahui, komunikasi merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu hubungan.

Orang yang tepat maka akan merespons dengan baik saat kamu mengungkapkan apa yang dirasakan, termasuk perihal merasa ada ketidakseimbangan sebelum perempuan menempuh hidup baru.

 

Melakukan diskusi dengan pasangan terkait keresahan ini baik untuk hubungan, karena jika dibiarkan terus menerus akan menimbulkan masalah lebih besar.

Jika setelah disampaikan pasangan bersedia memperbaiki dan menindaklanjutinya, maka itu baik untuk hubungan.

Namun, jika sebaliknya, maka disarankan untuk tidak memaksakannya.

Baca Juga: Pertimbangkan Kembali, Ini 4 Kerugian Perempuan Menikah secara Siri

"Pada awalnya, tanda yang diabaikan orang itu akhirnya menjadi masalah besar jangka panjang dalam hubungan," jelas Nuñez.

Karena, memendamnya terus menerus akan seperti bom waktu yang dapat meledak kapan saja dan saat terjadi maka itu waktu untuk meninggalkannya.

Memang, setiap hubungan akan melewati tahap yang berbeda-beda dan tentu ada di sutu mome salah satu pihak membutuhkan sandaran pada pihak lainnya.

Tetapi hal ini berbeda dalam kasus ketidakseimbangan yang konsisten.

Ketidakseimbangan take and give yang terjadi dalam hubungan dapat membuat satu orang terkuras, dikalahkan, ditolak, dan itu tidak dapat dan tidak boleh diabaikan.

Seperti yang dikatakan Nuñez, hubungan yang sehat akan selalu memberi dan menerima yang setara dan harus menambah kebahagiaan kita, bukan menghancurkannya.

Itulah mengapa penting memahami red flag dan karakter pasangan dengan baik sebelum perempuan menikah.

(*)

Sumber: Mind Body Green
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami