Bukan Dihukum, Begini Gaya Mengasuh secara Positif dan Manfaatnya untuk Anak

Ericha Fernanda - Kamis, 7 Oktober 2021
Pola asuh positif dalam pengasuhan anak
Pola asuh positif dalam pengasuhan anak teddybearpicnic

Parapuan.co - Mengasuh anak tidak pernah mudah, banyak sekali tantangan-tantangan yang dihadapi orang tua.

Begitu juga tidak ada formula praktis atau jalan pintas membesarkan anak yang bahagia, sehat, dan memiliki tata krama yang baik.

Semuanya perlu usaha dan kerjasama antara orang tua dan anak itu sendiri.

Perlu Kawan Puan ingat, pengasuhan itu tidak hanya mendidik anak, melainkan juga mendidik diri sendiri dan belajar tentang kehidupan darinya.

Salah satu gaya pengasuhan yang menghadirkan banyak manfaat bagi anak adalah gaya pengasuhan positif.

Baca Juga: 5 Pola Asuh Masa Lalu yang Tidak Relevan untuk Diterapkan pada Anak

Pengasuhan jenis ini tidak permisif atau membiarkan anak berkembang sesuai keinginannya dan orang tua hanya menurut saja, bukan itu.

Pengasuhan positif berarti mengasuh anak yang tidak ditandai dengan kekerasan, hukuman, atau penghargaan saat mereka berhasil saja.

Gaya ini menekankan bagaimana orang tua mengapreasiasi proses tumbuh kembang anak dan belajar dari kesalahannya.

Fokusnya, evaluasi dan introspeksi menggantikan hukuman sebagai cara untuk mengetahui sebuah kesalahan atau kesalahpahaman.

Selain itu, tindakan manipulatif dalam pengasuhan juga wajib dihindari karena ini merupakan kekerasan verbal yang sering tidak disadari.

Contohnya, saat anak menolak untuk makan dan kamu berkata, "Kalau kamu tidak makan, tubuhmu akan kurus dan sakit-sakitan."

Atau kamu juga bilang, "Belajar yang rajin agar dapat prestasi bagus, jangan mainan ponsel terus ya, nak."

Itulah tindakan manipulatif yang sebenarnya berisi ancaman dan kebohongan yang tidak baik untuk diterapkan.

Baca Juga: Jangan Abaikan, Ini 4 Cara Mengetahui Anak Sedang Berjuang dengan Kesehatan Mentalnya

Manfaat Pengasuhan Positif

Melansir Bright Side, pengasuhan positif menekankan emosi positif, yang berfokus pada sifat-sifat karakter praktis serta motivasi yang dipersonalisasi untuk mempromosikan pembelajaran.

Pengasuhan positif dimaksudkan untuk menunjukkan kepada anak bahwa cinta yang kamu  miliki untuk mereka tidak bersyarat.

Oleh karena itu, menunjukkan perasaan dan membiarkan anak mengekspresikan perasaannya sendiri merupakan sebuah tanda kasih sayang yang sehat.

Ungkapan, seperti "Ibu sangat senang dengan apa yang telah kamu capai," atau "Bagaimanapun hasilnya, ibu akan tetap di sisimu," lebih memotivasi dan benar-benar jadi penguatan positif.

Berikut manfaat pengasuhan positif yang tidak manipulatif bagi anak, meliputi:

1. Anak menjadi cepat belajar melalui sikap positif, apa yang dipikirkan, dirasakan, dan diputuskan tentang diri mereka sendiri.

2. Anak mengembangkan kepercayaan diri yang lebih besar, yang memberi mereka rasa harga diri yang lebih sehat.

3. Ada lebih banyak kepuasan dan kegembiraan tentang melakukan perbuatan baik.

4. Keterampilan sosial dasar dan mendasar untuk hidup dikembangkan dengan baik.

5. Orang tua dapat merasa lebih baik tentang pengasuhan itu sendiri.

6. Anak tidak menyembunyikan perasaan, ketakutan, atau kekhawatiran pada orang tuanya, mereka akan terbuka.

Baca Juga: Tak Perlu Marah, Ini 5 Tips Mengajarkan Anak agar Mau Mendengarkan Orang Tua

Untuk diketahui, jangan jadikan hukuman sebagai solusi sebuah persoalan dan kesalahan anak.

Tetapkan aturan yang mengarah pada refleksi yang lebih dalam tentang mengapa sesuatu dilakukan dengan cara tertentu.

Berikan alasannya, anak akan mendengarkanmu dan mengetahui ilmu baru yang bisa diterapkannya nanti.

(*)

Sumber: Bright Side
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara