Hari Guru Sedunia: Ini Sosok Toeti Heraty, Profesor dan Pendiri Jurnal Perempuan

Aulia Firafiroh - Selasa, 5 Oktober 2021
Toeti Heraty
Toeti Heraty kompas tv

Parapuan.co- Kawan Puan, tanggal 5 Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Guru Sedunia.

Membahas mengenai sosok guru, pasti tidak asing dengan Toeti Heraty.

Sepak terjang Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia di dunia pendidikan ini dibilang cukup populer.

Pada Minggu (13/6/2021) lalu, ia meninggal dunia di Rumah Sakit MMC.

Ucapan belasungkawa disampaikan oleh keluarga besar Universitas Indonesia.

“UI turut berduka cita dan merasa kehilangan atas kepergian Prof Dr Toeti Heraty Noerhadi binti R. Roosseno. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” kata Amelita dikutip dari kompas.com, Minggu (13/6/2021).

Baca juga: Marsda Reki Irene Lumme, Perempuan Pertama yang Raih Karier Bintang Dua di TNI AU

Meski ia telah ada, jasanya dalam dunia pendidikan perempuan akan terkenang sepanjang masa.

Jejak Pendidikan Toeti

Dilansir dari ensiklopedia.kemdikbud.go.id, Toeti merupakan anak sulung dari enam bersaudara.

Perempuan yang lahir di Bandung pada 27 November 1933 ini dikenal sebagai seorang penyair, dosen, pejabat, pakar filsafat dan kebudayaan.

Ia pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 1951-1955.

Setelah itu, Toeti memilih untuk melanjutkan kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 1955-1962.

Tak hanya itu, Toeti juga meneruskan pendidikan jurusan filsafat dan meraih gelar sarjana filsafat dari Rijks Universiteit, Leiden, Belanda tahun 1974.

Kemudian pada tahun 1979, Toeti meraih gelar Doktor Filsafat dari Universitas Indonesia melalui disertasinya yang telah diterbitkan menjadi buku berjudul Aku dalam Budaya.

Baca juga: Kartika Monim, Atlet Voli Perempuan Pembawa Obor PON XX Papua 2021

Jejak Karier Toeti

Toeti pernah mengajar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Bandung.

Ia juga sempat menjadi Rektor Institut Kesenian Jakarta tahun pada 1990-1996, Guru Besar Luar Biasa pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia tahun 1994, Ketua Dewan Kesenian Jakarta tahun 1982-1985 dan Ketua Yayasan Mitra Budaya tahun 1999.

Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Asian Patent Attorney Association untuk Grup Indonesia, menjadi Ketua Association Internationalle Pour La Protection De La Propertie Industrielle (AIPPI), anggota Asean Intellectual Property Association (AIPA), dan anggota Indonesia Intelectual Property Society (IIPS).

Perempuan ini juga aktif dalam berbagai organisasi, seperti menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) untuk bidang budaya, anggota Dewan Riset Nasional (DRN), pernah menjadi anggota Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI), dan Center for Information and Development Studies (CIDES).

Ia juga tergabung dalam Koalisi Perempuan Indonesia dan Solidaritas Perempuan.

Tak berhenti di situ, pengajar, penulis sekaligus aktivis ini juga berkecimpung di dunia organisasi perempuan.

Baca juga: Talita Setiyadi, Pencetus Toko Roti Sehat ala Eropa Pertama di Jakarta

Karya Toeti

Semasa hidup, Toeti banyak menelurkan karya-karya tulis berupa buku baik ilmiah maupun sastra.

Toeti Heraty diketahui mulai menulis sajak pada tahun 1966.

Kumpulan sajaknya yang diterbitkan menjadi buku, yakni Sajak-Sajak 33 (1973), Mimpi dan Pretensi (1982), dan sajak-sajak Toeti yang dimuat dalam buku Contemporary Indonesian Poetry (1975).

Karya Toeti juga mendunia dan banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda, Jerman, dan Perancis.

Ia juga menulis buku mengenai feminisme di antaranya, Emansipasi Wanita Menurut Simon du Beauvoir (karya skripsinya, 1961), Wanita Multidimensional (1990), Woman in Asia: Beyond the Domestic Domain (1989), Calon Arang-kisah perempuan korban patriarki (2000), dan Hidup Matinya Sang Pengarang (2000).

Dewan Penasehat di Yayasan Suara Ibu Peduli ini merupakan salah satu pendiri jurnal feminis pertama di Indonesia, yakni  Jurnal Perempuan bersama aktivis dan pengajar lainnya, seperti Dr Gadis Arivia, Ratna Syafrida Dhanny, dan Asikin Arif (Alm).

Kawan Puan, sungguh inspiratif ya sosok Toety Heraty ini! (*)

 

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh