Kalis Mardiasih Ungkap Soal Pendidikan Seks untuk Kesehatan Reproduksi

Maharani Kusuma Daruwati - Rabu, 29 September 2021
Pentingnya menjaga kesehatan reproduksi perempuan dan laki-laki
Pentingnya menjaga kesehatan reproduksi perempuan dan laki-laki Freepik

Parapuan.co - Alat kontrasepsi adalah salah satu hal penting dalam perencanaan kehamilan.

Penting untuk setiap pasangan merencanakan kehamilan dengan matang agar tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan.

Seperti diketahui, memiliki anak memanglah merupakan sebuah anugerah bagi pasangan suami istri.

Namun, tak semua pasangan ingin segera memiliki anak setelah menikah atau mungkin ada pasangan yang hanya ingin memiliki satu atau dua anak saja.

Untuk itu, penting merencanakan kehamilan dengan penggunaan alat kontrasepsi.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Berkaitan dengan Pola Makan

Hal ini juga bertujuan untuk menjaga kesehatan masyarakat atau anak di masa mendatang.

Kepala BKKBN Dr. dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG.(K) dalam sambutannya pada webinar perayaan Hari Kontrasepsi Sedunia 2021 yang diselenggarakan oleh DKT Indonesia, Rabu (29/9/2021), mengungkapkan bahwa total peserta aktif KB di Indonesia saat ini mencapai 36.8 juta jiwa.

Namun, hanya 57% dari perempuan usia subur 15-49 tahun yang telah menikah yang menggunakan metode kontrasepsi modern, dan ada sekitar 34% pengguna KB berhenti menggunakan kontrasepsi karena alasan efek samping.

Selain itu, ditemui pada webinar yang sama Kalis Mardiasih, selaku Aktivis Perempuan dan Pengamat Isu Kespro mengungkapkan soal kebingungan orang terkait pendidikan seks yang dianggap tabu.

“Di tengah budaya yang menabukan pendidikan seks, sering kali orang jadi kebingungan ketika mau membuat keputusan terkait dengan kesehatan seksual dan reproduksi masing-masing," ujar Kalis Mardiasih.

"Pendidikan seksual yang komprehensif sudah banyak diterapkan di negara-negara maju, namun masih sangat sulit diperoleh di Indonesia," tambahnya.

Menurutnya, hal-hal itu sebenarnya bisa dilakukan dengan cara sederhana.

"Padahal, hal-hal sesederhana seperti cara menunda kehamilan, mengatur jarak kelahiran anak, dan mencegah penyebaran infeksi menular seharusnya dijadikan pengetahuan dasar," terang Kalis.