3 Jenis Pemeriksaan Kesuburan untuk Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Ratu Monita - Kamis, 23 September 2021
Untuk mengetahui kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, terdapat 3 jenis pemeriksaan kesuburan
Untuk mengetahui kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, terdapat 3 jenis pemeriksaan kesuburan Tharakorn

- Riwayat medis, termasuk kondisi atau operasi jangka panjang

- Obat-obatan yang diminum

- Apakah merokok, minum alkohol , makan atau minum sesuatu yang mengandung kafein , atau menggunakan obat-obatan terlarang

Selain itu, dokter juga akan juga ingin tahu tentang kehidupan seks kamu dan pasangan, seperti:

- Seberapa sering berhubungan intim?

- Pernah menderita penyakit menular seksual?

- Adakah masalah selama berhubungan intim?

- Apakah salah satu dari pasangan berhubungan intim di luar hubungan?

Selanjutnya, dokter akan menanyakan terkait dengan menstruasi untuk mengetahui lebih jauh mengenai kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, seperti:

- Apakah pernah hamil sebelumnya?

- Seberapa sering mengalami menstruasi selama setahun terakhir?

- Apakah mengalami menstruasi yang tidak teratur dan terlewat atau mengalami bercak di antara periode?

- Apakah mengalami perubahan aliran darah atau munculnya gumpalan darah besar ?

 

Baca Juga: 4 Mitos Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Remaja, Apa Saja?

 

Pemeriksaan organ kewanitaan

Sebelum kamu bisa hamil, maka hal yang perlu dipastikan adalah kondisi rahim, saluran tuba, dan ovarium dapat berfungsi dengan baik tanpa ada masalah kesehatan organ kewanitaan.

Untuk mengetahuinya, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan organ kewanitaan, seperti:

1. Hysterosalpingogram

Hysterosalpingogram (HSG) atau biasa disebut dengan tubogram adalah pemeriksaan dengan penggunaan sinar-X pada saluran tuba dan rahim.

Sinar-X akan dipancarkan setelah pemberian pewarna cair pada organ intim wanita.

Metode ini ampuh untuk mengetahui jika saluran tuba tersumbat atau terdapat cacat pada rahim.

Pemeriksaan ini biasanya dilakukan setelah periode menstruasi selesai.

Sumber: web md
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda