3 Jenis Pemeriksaan Kesuburan untuk Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Ratu Monita - Kamis, 23 September 2021
Untuk mengetahui kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, terdapat 3 jenis pemeriksaan kesuburan
Untuk mengetahui kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, terdapat 3 jenis pemeriksaan kesuburan Tharakorn

Parapuan.co - Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan sudah menjadi kewajiban bagi kaum hawa.

Kendati demikian, membahas reproduksi masih dianggap tabu bagi sebagian masyarakat.

Padahal, menjaga kesehatan reproduksi juga sama pentingnya seperti menjaga kesehatan organ vital lainnya.

Namun pada kenyataannya, masih banyak perempuan yang belum menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.

Sebagaimana kita ketahui, sistem reproduksi menjadi bagian tubuh yang berguna untuk mendapatkan keturunan.

 

Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Ini Makanan Pelancar Haid

Dan untuk bisa mendapatkan kehamilan tentu saja membutuhkan organ reproduksi yang dapat berfungsi normal tanpa adanya gangguan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.

Oleh karena itu, setiap mereka yang sedang merencanakan kehamilan disaranakan untuk melakukan pemeriksaan terkait kesehatan reproduksi.

Pasalnya, tak sedikit perempuan yang mengeluhkan bahwa sudah melakukan berbagai cara program kehamilan namun tak juga diberikan.

Jika hal tersebut terus terjadi, maka dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan, karena dikhawatirkan terdapat gangguan kesehatan organ kewanitaan.

Melansir laman WebMD, saat konsultasi dengan dokter, kemungkinan mereka akan menanyakan mengenai kondisi kesehatan serta gaya hidup yang dijalani kamu dan pasangan, seperti:

- Riwayat medis, termasuk kondisi atau operasi jangka panjang

- Obat-obatan yang diminum

- Apakah merokok, minum alkohol , makan atau minum sesuatu yang mengandung kafein , atau menggunakan obat-obatan terlarang

Selain itu, dokter juga akan juga ingin tahu tentang kehidupan seks kamu dan pasangan, seperti:

- Seberapa sering berhubungan intim?

- Pernah menderita penyakit menular seksual?

- Adakah masalah selama berhubungan intim?

- Apakah salah satu dari pasangan berhubungan intim di luar hubungan?

Selanjutnya, dokter akan menanyakan terkait dengan menstruasi untuk mengetahui lebih jauh mengenai kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, seperti:

- Apakah pernah hamil sebelumnya?

- Seberapa sering mengalami menstruasi selama setahun terakhir?

- Apakah mengalami menstruasi yang tidak teratur dan terlewat atau mengalami bercak di antara periode?

- Apakah mengalami perubahan aliran darah atau munculnya gumpalan darah besar ?

 

Baca Juga: 4 Mitos Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Remaja, Apa Saja?

 

Pemeriksaan organ kewanitaan

Sebelum kamu bisa hamil, maka hal yang perlu dipastikan adalah kondisi rahim, saluran tuba, dan ovarium dapat berfungsi dengan baik tanpa ada masalah kesehatan organ kewanitaan.

Untuk mengetahuinya, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan organ kewanitaan, seperti:

1. Hysterosalpingogram

Hysterosalpingogram (HSG) atau biasa disebut dengan tubogram adalah pemeriksaan dengan penggunaan sinar-X pada saluran tuba dan rahim.

Sinar-X akan dipancarkan setelah pemberian pewarna cair pada organ intim wanita.

Metode ini ampuh untuk mengetahui jika saluran tuba tersumbat atau terdapat cacat pada rahim.

Pemeriksaan ini biasanya dilakukan setelah periode menstruasi selesai.

2. USG transvaginal

Metode pemeriksaan sistem reproduksi lainnya yang dilakukan adalah dengan menggunakan alat ultrasound ke dalam vagina dan mendekatkannya ke organ panggul.

Dengan menggunakan gelombang suara, ahli medis akan dapat melihat gambar ovarium dan rahim untuk memeriksa ada atau tidaknya masalah di sana.

3. Histeroskopi

Untuk melakukan pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan tabung tipis dan fleksibel dengan kamera di ujungnya.

Kemudian, alat tersebut akan dimasukkan melalui leher rahim dan akhirnya masuk ke dalamnya.

Kamera dapat memberikan penglihatan di dalam rahim dan menentukan jika ada masalah hingga mengambil sampel jaringan jika diperlukan.

Pemeriksaan kesuburan ini juga dianjurkan untuk laki-laki, karena mungkin salah satu dari pasangan atau mungkin keduanya yang mengalami gangguan sistem reproduksi sehingga membutuhkan perawatan medis.

Untuk perempuan, selain untuk bantu rencanakan kehamilan, pemeriksaan ini penting dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. (*)

Baca Juga: 5 Tips Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Saat Menstruasi

Sumber: web md
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

Mengenal Apa Itu Rabun Senja, Mulai dari Gejala hingga Penyebabnya