Rekomendasi Olahraga bagi Ibu Hamil di Tiap Trisemester Menurut Dokter

Anna Maria Anggita - Minggu, 5 September 2021
Olahraga yang cocok bagi ibu hamil di tiap trimesternya
Olahraga yang cocok bagi ibu hamil di tiap trimesternya Boyloso

Akan tetapi, jika memang tidak ada gejala yang mengganggu, maka dr. Yeni menyatakan bahwa physical activity yang ringan boleh dilakukan.

"Tapi kalau sudah masuk trimester kedua, boleh dilakukan stretching, misalnya yoga prenatal gitu," jelas dr. Yeni lagi.

Kemudian, untuk trimester ketiga atau terakhir, ibu hamil disarankan untuk olahraga yang fokusnya ke otot dasar panggul.

"Olahraga yang lebih ke otot dasar panggul silakan saja biar lebih kuat juga, seperti senam hamil," ucapnya pada PARAPUAN.

Sebagai catatan, senam hamil itu boleh dilakukan asalkan dengan pengawasan khusus.

Di samping itu, dr. Yeni menyatakan bahwa ibu hamil juga boleh angkat beban, tapi memang perlu pengawasan penuh, dan intensitasnya pun ringan sampai sedang.

Sesuai dengan anjuran dari dr. Yeni, sebaiknya aktiflah berolahraga ya, Kawan Puan. Sebab, aktivitas fisik ini memiliki banyak manfaat bagimu.

Baca Juga: Selain Telogen Effluvium, Ini Penyebab Rambut Rontok pada Ibu Hamil

Dilansir dari Women's Care, berikut ini berbagai manfaat olahraga bagi ibu hamil yang harus Kawan Puan ketahui. Apa saja?

1. Menurunkan risiko diabetes gestasional

Jenis diabetes gestasional ini hanya menyerang pada ibu hamil.

Di mana perempuan yang terjangkit diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko bayi untuk mengalami obesitas serta diabetes di kemudian hari.

Di samping itu, diabetes gestasional juga menyebabkan berat badan bayi yang besar, sehingga saat melahirkan akan lebih sulit.

2. Pertambahan berat badan yang tidak terlalu berlebihan

Manfaat dari olahraga selama kehamilan adalah penambahan berat badan yang terjadi lebih sedikit.

Memang bertambahnya berat badan di masa kehamilan itu normal, tetapi dengan berolahraga berat badan ibu hamil lebih normal.

Pasalnya, bertambahnya berat badan yang berlebihan selama kehamilan meningkatkan risiko komplikasi saat melahirkan.

Sumber: Women's Care
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda