Cara Mengajarkan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan pada Anak

Ratu Monita - Sabtu, 4 September 2021
Kesehatan seksual dan reproduksi, pentingnya pendidikan seks pada anak.
Kesehatan seksual dan reproduksi, pentingnya pendidikan seks pada anak. Photo by Ketut Subiyanto from Pexels

Parapuan.co - Topik terkait kesehatan seksual dan reproduksi perempuan sering kali masih dianggap tabu bagi sebagian masyarakat. 

Bagi sebagian orang, membicarakan topik terkait kesehatan seksual dan reproduksi perempuan berarti memberikan informasi tentang aktivitas tersebut.

Padahal, bahasan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan sangat luas dan sudah sewajarnya dipahami oleh semua orang.

Bukan hanya dimengerti orang dewasa dan mereka yang berasal dari kalangan medis, kesehatan seksual dan reproduksi perempuan juga dimengerti oleh remaja. 

Pengenalan mengenai pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi sudah seharusnya diajarkan pada anak-anak sedini mungkin.

Faktanya, pendidikan seks bukan berarti memberikan informasi mengenai hubungan badan, tetapi mengenalkan organ intim, cara merawat, dan berbagai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada organ tersebut. 

Melansir dari laman AboutKidsHealth, pendidikan seks bagi anak akan membantu mereka memahami tentang tubuh dan membantu mereka merasa baik dengan tubuhnya sendiri. 

Membahas seks juga merupakan bagian awal untuk memulai komunikasi secara terbuka dengan anak. 

Perlu diingat bahwa komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak menjadi sangat penting, terutama saat anak beranjak remaja. 

Saat anak terbiasa komunikasi terbuka dengan orang tua, maka akan sangat mungkin bagi dirinya menceritakan hal apa pun pada orang tua. 

Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan juga Dialami Laki-Laki, Ini Cara Menyelamatkan Korban

 

Selain itu, pendidikan seks yang diberikan sejak dini akan menghindarkan anak memperoleh informasi salah mengenai seks dari teman-temannya saat beranjak remaja. 

Oleh karenanya, orang tua harus menjadi sumber informasi pertama bagi anak mengenai seks. 

Lebih lanjut lagi, informasi yang tepat dapat melindungi anak-anak dari perilaku berisiko saat mereka tumbuh dewasa. 

Meski terdengar mudah, mungkin sebagian Kawan Puan masih bingung harus bagaimana menyampaikan pendidikan seks pada anak.

Dilansir dari laman yang sama, berikut tips untuk orang tua dalam menyampaikan pendidikan seks pada si kecil.

1. Berikan Jawaban Sesuai Usia

Di masa perkembangannya, mungkin si kecil mulai mempertanyakan seperti ia lahir dari mana atau bagaimana cara ia dilahirkan. 

Hal tersebut wajar si kecil lakukan, namun sebagai orang tua kamu perlu menjawabnya dengan cara yang tepat dan mudah dipahami oleh anak-anak. 

Sehingga untuk menjawabnya, kamu perlu menyesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan mereka 

Jangan memberikan informasi terlalu berlebihan, cukup sesuai dengan porsinya. Sebab, jika terlalu banyak informasi, anak-anak akan sulit memahaminya.

Baca Juga: Angkat Isu Kekerasan Seksual, Wregas Bhanuteja Ungkap Proses Kreatif Film Penyalin Cahaya

2. Memberikan Jawaban dengan Lembut

Ketika si kecil mengajukan pertanyaan tentang seks, jawablah pertanyaan dengan lembut. 

Kemudian cari tahu apa yang sudah mereka ketahui dan dari mana mereka mengetahuinya. Dengan begitu, kamu dapat memperbaiki informasi keliru yang mereka terima.

Penyampaian lembut dan secara perlahan akan memberikan kesempatan bagi kamu untuk berpikir mengenai cara yang lebih baik untuk menyampaikan dan menentukan batas yang harus diketahui anak.

Selain itu, penting bagi kamu untuk mengetahui dengan tepat apa yang sebenarnya ditanyakan oleh anak-anak.

3. Jujur

Dalam memberikan pendidikan seks pada anak, sebagai orang tua Kawan Puan perlu berbicara jujur pada anak.

Hal ini harus dilakukan sebab anak-anak sering kali dapat mengetahui ketika orang tua tidak mengatakan yang sebenarnya pada mereka. 

Jika kamu tidak tahu jawaban atas pertanyaan yang anak diberikan, tidak perlu khawatir. 

Kamu dapat menyampaikan pada anak bahwa tidak tahu secara tepat untuk jawabannya dan cari jawabannya bersama-sama. 

4. Membaca

Kini, semakin banyak buku-buku atau pun artikel jurnal yang membahas mengenai pendidikan seks, gender, dan reproduksi sesuai usia anak dan orang tua.

Dengan kamu membaca dan mencari tahu terlebih dulu, akan memudahkan kamu dalam menjawab beragam pertanyaan si kecil.

Baca Juga: Tanggapan KPI Soal Twit Viral Pengakuan Pegawai Komisi Penyiaran Alami Pelecehan Seksual

5. Mulai Percakapan Saat Anak Tidak Bertanya Mengenai Seks

Sebagian Kawan Puan mungkin memiliki anak yang tidak mempertanyakan perihal seks, entah karena pemalu atau cenderung tidak banyak bertanya tentang apa pun.

Untuk itu, sebaiknya kamu tidak menunggu. Sudah seharusnya kamu memulai percakapan dengan si kecil mengenai seks. 

Sebelum itu, kamu dapat menanyakan terlebih dahulu tentang apa saja yang mereka ketahui dan apa yang diajarkan di sekolah. 

Dalam memulai pembahasan ini, kamu dapat memberikan contoh berupa binatang karena mengenalkan reproduksi binatang terlebih dahulu adalah cara yang tepat untuk memperkenalkan dan memperkuat pendidikan seks tentang manusia.

6. Tetap Tenang

Topik pertanyaan seks mungkin akan muncul di saat-saat yang tidak kamu duga, namun jika itu terjadi maka yang perlu kamu lakukan adalah tetap tenang. 

Jika si kecil bertanya di tempat umum, maka kamu bisa menjawab secara halus seperti "nanti kita omongin di mobil ya,".

Dengan begitu, anak akan belajar bahwa tidak pantas untuk membicarakan seks di tempat umum.

Sementara, jika anak mempertanyakan hal pribadi tentang kamu, maka kamu dapat menjawab secara abstrak.

Kemudian sampaikan pada mereka bahwa kamu memahami atas rasa penasarannya, tetapi ada beberapa hal yang menjadi privasi bagi kamu.

Lebih lanjut lagi, perlu kamu ingat bahwa pendidikan seks adalah proses yang berkelanjutan dan anak-anak membutuhkan beberapa hal yang mungkin perlu diulang sampai akhirnya ia memahaminya.

(*) 

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Ini Panduan Menggunakan Menstrual Cup

Sumber: aboutkidshealth.ca
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini

Viral di TikTok, Kenapa Minum Kopi Bisa Memicu Buang Air Besar?