Tips Perempuan Karier yang Ingin Bangun Bisnis Bareng Pasangan

Ratu Monita - Sabtu, 4 September 2021
Tips perempuan karier yang ingin membangun usaha bersama pasangan.
Tips perempuan karier yang ingin membangun usaha bersama pasangan. Edwin Tan

Parapuan.co - Belakangan banyak para perempuan karier yang membangun usaha bersama pasangan.

Bahkan, tak sedikit dari mereka para perempuan karier yang rela resign dari pekerjaannya untuk memulai bisnis baru bersama pasangannya.

Menariknya, usaha yang dibangun para perempuan karier bersama pasangan ini tak jarang justru terbilang sukses, bahkan sebagian dari mereka mampu menggunakan peruntungannya untuk mendanai pernikahan. 

Meski begitu, membangun usaha bersama pasangan tentu bukanlah perkara mudah, pasalnya keduanya akan bekerja setiap hari sembari membina hubungan.

 

Baca Juga: Banyak Dialami oleh Perempuan Karier, Apa itu Queen Bee Syndrome?

Menurut Perencana Keuangan Finansialku, Shierly, CFP, sah-sah saja jika ingin membangun usaha bersama, semua keputusan tergantung masing-masing pasangan.

"Yang penting ada kejelasan dan komunikasi yang kuat antara membangun bisnis dengan hubungan asmara," jelasnya, dikutip dari laman Kompas.com.

Sebagai partner bisnis diperlukan adanya karakter, kompetensi, komunikasi, kepercayaan, dan komitmen yang kuat. 

Salah satu penentu apakah kita mengenal karakter dan kompetensi dari pasangan adalah seberapa lama umur hubungan yang telah dijalani.

Karenanya, sebelum memutuskan akan memulai usaha bersama pasangan, terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan agar hubungan dan bisnis dapat berjalan seimbang.

Ini dia tips membangun bisnis bareng pasangan.

1. Komunikasi yang baik

Bagi sebagian pasangan, komunikasi kerap disepelekan dan merasa hubungan di antaranya baik-baik saja.

Namun, bagi kamu yang ingin membangun usaha bersama pasangan, hal pertama yang penting untuk diperhatikan yakni mengenai komunikasi yang terbuka antara satu sama lain.

Komunikasi yang baik dengan pasangan yakni tentu saja secara dua arah, seimbang, dan harus saling menghargai. 

Untuk memulai usaha, diskusikan dengan pasangan tentang visi dan misi yang diinginkan dalam bisnis tersebut.

Bila ditemukan terdapat perbedaan pendapat terkait visi dan misi, menurut Shierly hal tersebut dapat menghambat perkembangan bisnis. 

Sama halnya, jika salah satu dari kamu dan pasangan bertindak dominan dan sukses dalam bisnis, bukan berarti posisi kamu menjadi tidak setara. 

Jika kondisi tersebut dibiarkan, maka salah satu di antaranya akan merasa inferior atau lebih unggul. 

Dalam hubungan pasangan, antara kamu dan pasangan memiliki posisi yang seimbang dan wajib bagi keduanya untuk saling menghargai. 

2. Bangun profesionalitas

Sama halnya dengan menjalin hubungan, dalam menjalani bisnis tentu akan ada masa suka, duka, dan stres.

Sebagai pasangan yang memutuskan untuk membangun usaha bersama, penting bagi kamu dan pasangan untuk selalu bersikap profesional serta berpikir rasional.

Dengan begitu, akan memudahkan kamu dan pasangan untuk menemukan solusi yang tepat atas permasalahan yang sedang dihadapi. 

"Hindari mengambil keputusan bisnis yang dilandasi dengan perasaan dalam hubungan asmara," jelas Shierly. 

Memisahkan masalah dalam hubungan pribadi dan masalah bisnis menjadi penting untuk dilakukan.

Karena hal tersebut dapat juga akan memengaruhi hubungan kamu dengan kolega dan karyawan.

Pasalnya, mereka yang bergabung dengan bisnis kamu memiliki kepentingan karier dan ekonomi, sehingga wajib bagi kamu untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan secara profesional.

“Mencampuradukkan hubungan bisnis dan asmara sering kali dapat meluncurkan kepercayaan dan kerjasama di dalam tim,” kata Shierly.

Baca Juga: Kelebihan dari Perempuan Karier yang Membuatnya Berbeda, Tak Hanya Mandiri Saja

3. Buat surat perjanjian dan pembagian tugas

Untuk membangun usaha yang serius, diperlukan adanya legalitas berupa surat perjanjian resmi. 

Legalitas tersebut akan menjelaskan perihal modal, sistem gaji dan pembagian keuntungan, tugas, hak dan kewajiban masing-masing.

Hal ini tentu saja menjadi bagian yang tidak boleh terlewatkan, mengingat ini akan menyangkut profesionalitas kamu dan pasangan terhadap bisnis. 

Lebih lanjut lagi, dibutuhkan juga komunikasi yang jelas mengenai pembagian kerja, ruang lingkup, dan tanggung jawab secara operasional.

Menurut Shierly, keberadaan legalitas dan pembagian tugas yang jelas akan menghindari adanya lempar tanggung jawab dan saling menyalahkan jika terjadi krisis atau konflik nantinya. 

Pembagian tugas ini dapat kamu sesuaikan dengan minat dan keahlian masing-masing di antara kamu dan pasangan. 

4. Menyisihkan waktu untuk quality time

Mungkin saat memulai usaha bersama pasangan, kamu akan disibukkan dengan berbagai hal soal bisnis.

Jika dirasa mulai lelah untuk berpikir soal bisnis, maka sudah saatnya bagi kamu untuk meluangkan waktu santai bersama pasangan. 

Sisihkan waktu untuk mengembalikan chemistry bersama pasangan, serta bedakan pula waktu untuk membicarakan hubungan dan waktu untuk diskusi masalah bisnis.

5. Memisahkan uang bisnis dan pribadi

Selanjutnya, yang perlu kamu dan pasangan lakukan adalah fokus pada perencanaan keuangan bisnis. 

Kamu dapat memulainya dengan memisahkan antara uang bisnis dan uang pribadi di rekening berbeda. 

"Dana pribadi jangan tercampur dengan dana bisnis," jelas Shierly. 

Meski modal bisnis yang kamu bangun berasal dari dana pribadi, namun perlu ada kejelasan dan pemisahan dengan membuat rekening khusus untuk bisnis dan untuk pribadi.

Selanjutnya, perhitungkan terkait modal masing-masing, sistem gaji, dan pembagian keuntungan.

Baca Juga: Perempuan Karier Sebagai Polisi Wanita, Seperti Apa Jenjang Karirnya?

6. Laporan keuangan

Jika sudah terpisahkan antara uang bisnis dan uang pribadi, kamu juga perlu membuat pencatatan keuangan sebagai bentuk laporan keuangan dari bisnis yang kamu jalani. 

Pencatatan keuangan ini akan membantu kamu mengetahui kondisi dan sejauh mana perkembangan bisnis kamu. 

"Sehingga kita bisa memikirkan strategi apa yang sebaiknya dilakukan ke depannya," tegas Shierly. 

Dalam pencatatan keuangan tersebut, pastikan kamu menulis secara rinci segala bentuk pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan selama usaha. 

Selain itu menurut Shierly, penting adanya kejelasan dan pemisahan fungsi dalam keuangan, seperti siapa yang berhak mengakses uang masuk dan keluar, membuat reporting, dan evaluasi.

 

Baca Juga: Cara agar Perempuan Tetap Bisa Mengejar Karier di Tengah Pandemi

7. Rencanakan tujuan keuangan

Dalam memiliki bisnis, tentu saja kamu juga memiliki tujuan keuangan pribadi dan bisnis. 

Untuk mencapainya, tentu masing-masing orang memiliki strategi yang berbeda-beda.

Selain memikirkan tujuan keuangan bisnis dan pribadi, kamu juga perlu membuat perencanan keuangan keluarga jika akan memasuki jenjang pernikahan bersama pasangan. 

Untuk tujuan keuangan pribadi, kamu dapat menentukan tujuan keuangan pribadi atau pasangan, melakukan pengecekan kondisi keuangan, memenuhi dana darurat, menghitung dana tujuan keuangan, dan alokasi investasi yang diperlukan.

Adanya tujuan keuangan pribadi, hubungan pasangan akan lebih harmonis, dan lebih profesional dalam menjalankan usaha. 

Lebih lanjut lagi, perencanaan tujuan keuangan bisnis juga tak kalah penting untuk dilakukan. 

Sabagai contoh, jika kamu tahun depan ingin membuat produk baru atau memulai ekspansi, maka secara profesional diperlukan perencanaan keuangan bisnisnya. 

Menurut Shierly, hal tersebut dinilai mulai dari berapa perhitungan proyeksi keuntungan, anggaran biaya yang perlu dikeluarkan, dana darurat yang perlu tersedia, proyeksi untuk arus kas, dan ketersediaan modal yang diperlukan.

(*)