Dokter Kandungan Ungkap Pemicu Masalah Kesehatan Mental yang Dialami Perempuan yang Jalani Promil

Anna Maria Anggita - Rabu, 1 September 2021
Masalah kesehatan mental yang bisa terjadi pada perempuan yang menjalani promil
Masalah kesehatan mental yang bisa terjadi pada perempuan yang menjalani promil vadimguzhva

"Nah itu yang mulai menjadikan dia resah, cemas gitu kemudian bertanya-tanya," tambahnya.

Apabila hal ini terjadi pada pasangan yang saling terbuka, maka kedua orang tersebut akan mendiskusikan untuk segera ke dokter.

Namun, hal ini tidak terjadi pada pasangan yang kurang suportif alias tidak terbuka, hingga pada akhirnya saling menuduh satu sama lain.

Bahkan dr. Yeni menyampaikan bahwa pihak laki-laki biasanya menyalahkan perempuan.

Tapi pada pasangan yang kurang suportif atau kurang terbuka biasanya saling tuduh-tuduhan apalagi terutama pihak laki biasanya pihak perempuan yang disalahin.

Baca Juga: Terlalu Sering Cek Gejala Gangguan Mental di Internet? Awas Ini Bahaya Self Diagnose

"Padahal ternyata memang selama pernikahan pastinya untuk bisa hamil its take two to tango (kedua belah pihak harus terlibat)," tegasnya.

dr. Yeni menegaskan bahwa dalam suatu hubungan masing-masing membawa pengaruh sebesar 50 persen.

"Ya kalau indungnya bagus rahimnya bagus tapi spermanya jelek kan bisa juga. Kalau indung telurnya jelek juga enggak bisa," ucapnya.

Menurutnya, hal-hal seperti itu yang menyebabkan menjadi saling tuduh-tuduhan, diam, dan bisa menjadi stresor yang mungkin tidak dirasa dalam diri.

"Jadi kecemasan yang mungkin tertahan atau tidak terjawabkan gitu ya, nah anxiety-anxiety (kecemasan-kecemasan) itu muncul yang menyebabkan konflik-konflik mulai di pasangan tersebut," tambahnya.