Beda Daging, Beda Cara Mengolahnya, Yuk Kenalan dengan Jenis Potongan Daging Sapi Agar Tak Salah Beli!

Sarah D. Ekaputri - Jumat, 20 Agustus 2021
Cara mengolah tiap bagian sapi ternyata berbeda-beda.
Cara mengolah tiap bagian sapi ternyata berbeda-beda. Olesia Shadrina

Parapuan.co - Olahan daging sapi tampaknya selalu jadi menu andalan di Indonesia yang tak akan pernah membosankan.

Mulai dari rendang, semur, rawon, bakso, dan masih banyak lagi sajian daging khas Indonesia yang menggugah selera.

Mencoba berbagai resep olahan daging sapi khas nusantara ini akan menambah variasi dari menu makanan harianmu agar tak jenuh dengan menu yang itu-itu saja.

Namun, sebelum bereksplorasi dengan berbagai resep olahan daging sapi, Kawan Puan perlu kenalan lebih dalam dulu dengan berbagai potongan daging sapi.

Baca Juga: Daging Kambing dan Sapi, Mana yang Lebih Sehat? Begini Penjelasan Ahli

Hal ini perlu dilakukan, sebab beda potongan, beda pula cara mengolahnya.

Tak semua jenis potongan daging bisa diaplikasikan untuk semua resep-resep olahan daging sapi.

Misalnya saja, tak semua potongan daging cocok untuk digunakan sebagai olahan sup atau tak semua bagian dari daging sapi pula yang cocok digunakan untuk membuat rendang.

Nah, agar tak salah dalam membeli daging, simak dulu jenis-jenis potongan daging sapi berikut!

Dikutip dari Sajian Sedap dan Dinas Ketahanan Pangan dan Peterbakan Provinsi Jabar, ternyata ada 15 jenis potongan daging sapi, yang tiap-tiap potongannya memiliki karakteristik rasa dan tekstur yang berbeda.

1. Sampil (Chuck)

Bagian ini diambil dari bagian leher hingga bahu sapi.

Daging di bagian ini sebagian besar diisi oleh otot dan hanya sedikit lemak, dengan warna yang merah pekat.

Daging sampil ini cocok sekali untuk dijadikan olahan bakso atau semur daging.

2. Iga (Rib)

Potongan daging ini berasal dari area sekitar tulang iga atau rusuk sapi.

Bagian ini kerap diolah bersama dengan tulang-tulangnya, sehingga kaldu dan aroma yang dihasilkan sangat khas.

Bagian iga sering digunakan untuk olahan steak, sup iga, atau konro bakar khas Makassar.

3. Has Dalam (Tenderloin)

Daging yang satu ini juga sering digunakan untuk sajian steak karena dagingnya yang empuk.

Namun, potongan daging has dalam ini harganya relatif mahal.

Has dalam diambil dari bagian tulang belakang sapi di antara bahu dan tulang panggul.

4. Has Luar (Sirloin)

Sirloin atau daging has luar diambil dari daging di bagian atas tenderloin, atau di area punggung sapi.

Daging ini teksturnya agak alot karena berasal dari otot sapi yang sering digunakan, karenanya harganya pun tak semahal tenderloin.

Daging ini juga seringkali digunakan untuk olahan steak.

Ada pula bagian top sirloin atau has atas, yang lebih diminati untuk sajian steak dibanding has dalam karena teksturnya sedikit lebih empuk.

Baca Juga: Anti Alot! Ini Tips Masak Steak Daging Agar Punya Tekstur Lembut

5. Tanjung (Rump Cap)

Diambil dari bagian punggung belakang sapi, bagian ini memiliki tekstur yang lebih lunak.

Karena itu, bagian tanjung sering digunakan dalam olahan sate, abon, bakso, bahkan sekadar ditumis atau dioseng.

6. Lamosir

Daging ini berada di sekitar has dalam, has luar dan tanjung, serta dapat diambil dari bagian punggung.

Bagian ini banyak mengandung lemak, sehingga teksturnya pun terbilang lunak.

Lamosir cocok diolah dengan cara dibakar atau dipanggang.

7. Lidah Sapi (Ox Tounge)

Dari namanya, jelas sudah kalau bagian ini diambil dari lidah sapi.

Ternyata bagian lidah pun dapat diolah menjadi santapan yang juara, misalnya saja sate lidah, bistik lidah, atau oseng lidah mercon.

8. Buntut/Ekor Sapi (Ox Tail)

Bagian buntut sapi pun dapat dimanfaatkan sebagai makanan.

Salah satunya adalah sop buntut yang rasanya menghangatkan perut.

Baca Juga: Cara Merawat Wajan ala Chef Nausa Agar Tidak Sebabkan Kanker

9. Sandung Lamur (Brisket)

Sandung lamur diambil dari bagian dada bawah sapi, dekat dengan ketiak.

Potongannya sangat berlemak, sehingga cocok untuk dibuat makanan berkuah seperti sup, rawon, atau soto.

Bagian lainnya dari brisket dikenal juga dengan potongan short plate.

Namun short plate diambil dari bagian otot perut, dan biasa digunakan sebagai daging giling, kornet, atau beef bacon.

10. Sengkel (Shank)

Sengkel diambil dari bagian betis sapi yang teksturnya dipenuhi oleh otot.

Karenanya, mengolah sengkel membutuhkan waktu yang cukup lama agar daging menjadi empuk.

Sengkel dapat diolah menjadi sup, soto, atau bakso urat.

11. Hati Sapi

Hati sapi tak banyak digemari, namun bagian ini kaya akan zat besi dan asam folat yang baik untuk kesehatan.

Hati sapi dapat diolah menjadi sambal goreng ati dengan tambahan petai yang akan membuat sajian semakin berselera.

12. Jeroan

Bagian ini pun tak banyak disukai, pasalnya beberapa orang menganggap bagian dalam perut sapi ini terasa amis dan aneh untuk dikonsumsi.

Jeroan sendiri dapat berupa usus, babat, atau limpa sapi.

Hidangan yang cocok diolah dengan jeroan antara lain gulai tambusu (gulai usus) khas rumah makan Padang atau coto dan sup Konro khas Makassar.

Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Ini Batas Normal Nilai Kolesterol dalam Darah

13. Samcan (Flank)

Diambil dari bagian potongan otot perut, daging ini bisa jadi terasa agak keras karena mengandung banyak otot.

Di sisi lain, kandungan lemaknya cukup banyak, sehingga rasanya enak untuk dijadikan sup atau semur.

14. Gandik (Round)

Terletak di bagian belakang sapi, daging di bagian ini memiliki tekstur yang padat dan minim lemak.

Seratnya daging terlihat memanjang dan berwarna merah lebih muda.

Gandik biasanya digunakan untuk membuat dendeng, rendang, atau empal gentong.

15. Punuk (Neck)

Potongan yang diambil dari leher yang menyambung dengan bagian paha depan sapi ini umumnya berserat kasar.

Daging di bagian ini biasa digunakan untuk membuat Se’i sapi atau sejenis olahan daging asap khas NTT.

Nah, sekarang Kawan Puan sudah tahu, kan, beragam jenis bagian sapi yang peruntukannya berbeda-beda.

Jagan sampai salah beli dan salah cara memasaknya, ya!

(*)

 

Sumber: Sajian Sedap,DKPP Jabar
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Tips Menyimpan Daging Sapi yang Tepat, Bisa Dikonsumsi sampai 2 Tahun