Film Penyalin Cahaya: Lingkungan Pendidikan Bukan Ruang Aman bagi Korban Kekerasan Seksual

Sarah D. Ekaputri - Jumat, 13 Agustus 2021
Film Penyalin Cahaya angkat isu kekerasan seksual di lingkungan pendidikan
Film Penyalin Cahaya angkat isu kekerasan seksual di lingkungan pendidikan Rekata Studio/Kaninga Pictures

Film Penyalin Cahaya, produksi Rekanata Studio dan Kaninga Pictures, bak membuka mata soal lemahnya perlindungan dan dukungan dari institusi pendidikan pada korban kekerasan seksual.

Tak jarang, alih-alih memberikan dukungan pada korban dan mengadili kasus kekerasan seksual secara serius, institusi pendidikan seperti sekolah maupun kampus berusaha menutupi kasus dan melindungi pelaku demi menjaga nama baik institusi.

Padahal, kekerasan seksual, khususnya yang terjadi di lingkungan pendidikan, memberikan dampak yang sangat besar pada korban secara seksual dan psikososial.

Menurut WHO, diantara dampak kekerasan seksual terhadap korban, terkhusus perempuan antara lain depresi, post-traumatic stress disorder (PTSD), kecemasan, dan gangguan panik.

Baca Juga: Peringatan 37 Tahun CEDAW, Komnas Perempuan Minta Hak Korban Pemerkosaan Terpenuhi

Sementara, dampak yang lebih fatal dapat berupa kehamilan tak diinginkan, infeksi menular seksual (IMS), aborsi yang tidak aman, sampai dengan keinginan mengakhiri hidup.

Karenanya, film yang satu ini layak diangkat ke layar lebar dan disaksikan oleh seluruh kalangan masyarakat.

"Lewat cerita film ini, semoga semakin banyak orang memahami berbagai macam lapisan subjek yang diangkat di dalam film ini, sehingga mendorong terciptanya environment yang benar-benar aman dan mampu melindungi seluruh golongan masyarakat dalam menjalankan aktivitas-aktivitasnya," ujar Adi, yang juga memproduseri film pendek karya Wregas Bhanuteja berjudul "Tak Ada yang Gila di Kota Ini".

Kawan Puan pun dapat menyaksikan film Penyalin Cahaya tak lama lagi. Ikuti terus info tentang film Penyalin Cahaya lewat Instagram @penyalincahaya, ya! (*)

 

Sumber: WHO,Siaran Pers,KOMPAS.com
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

Bagaimana Self Pity Party Berdampak pada Kesehatan Mental Perempuan? Simak Penjelasannya